Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menikmati musim gugur di Jepang
ilustrasi menikmati musim gugur di Jepang (freepik.com/tawatchai07)

Intinya sih...

  • Lonjakan wisatawan internasional memicu kenaikan harga tiket pesawat dan akomodasi.

  • Musim festival dan kegiatan budaya menarik perhatian wisatawan sehingga meningkatkan biaya layanan wisata di sekitar lokasi festival.

  • Cuaca ideal untuk traveling membuat harga paket wisata musim gugur lebih tinggi, terutama untuk menikmati momiji.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim gugur di Jepang selalu berhasil menarik perhatian para traveler dari seluruh dunia. Daun-daun yang berubah warna menjadi merah, kuning, dan oranye membuat suasana terasa magis dan estetik. Banyak orang memilih periode ini sebagai waktu terbaik untuk menikmati keindahan Negeri Sakura, terutama karena cuacanya yang sejuk dan nyaman untuk berkeliling. Saat itu terasa tidak panas dan tidak terlalu dingin!

Namun, popularitas musim ini membawa konsekuensi dengan naiknya berbagai biaya, mulai dari tiket pesawat hingga akomodasi. Jika tidak direncanakan dengan baik, pengeluaran bisa melambung jauh dari perkiraan. Biar kamu gak penasaran, berikut ini lima alasan utama kenapa Jepang menjadi sangat mahal saat musim gugur. Keep scrolling!

1. Lonjakan wisatawan internasional

ilustrasi tempat wisata di Tokyo, Jepang (pexels.com/tonywu)

Setiap memasuki akhir September hingga November, jumlah wisatawan mancanegaea jadi melonjak drastis. Musim gugur dikenal sebagai salah satu puncak kunjungan turis setelah musim semi sehingga permintaan terhadap tiket pesawat dan hotel meningkat pesat. Akibatnya, harga-harga pun ikut naik mengikuti tingginya minat bepergian ke Jepang.

Lonjakan ini juga membuat ketersediaan akomodasi menjadi terbatas. Banyak tempat menginap di kota-kota populer, seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka, cepat penuh, bahkan berbulan-bulan sebelumnya. Ketika permintaan melebihi penawaran, harga kamar otomatis melesat dan memberikan efek berantai pada biaya perjalanan lainnya.

2. Musim festival dan kegiatan budaya

ilustrasi Kanuma Autumn Festival (freepik.com/freepik)

Musim gugur di Jepang identik dengan berbagai festival tradisional yang menarik perhatian wisatawan. Banyak orang sengaja datang pada periode ini untuk menyaksikan beragam acara budaya, seperti festival panen atau pertunjukan seni kuno. Antusiasme yang tinggi membuat daerah sekitar lokasi festival sering mengalami peningkatan harga layanan wisata.

Selain festival besar, banyak juga kegiatan lokal yang digelar oleh kuil, desa, atau komunitas setempat untuk merayakan perubahan musim. Acara-acara ini menarik arus wisatawan domestik maupun internasional. Karena itu biaya transportasi, makanan, dan penginapan di sekitar lokasi festival ikut naik.

3. Cuaca yang ideal untuk traveling

ilustrasi musim gugur di Jepang (freepik.com/tawatchai07)

Musim gugur dianggap sebagai waktu paling nyaman untuk berkeliling Jepang. Suhu yang sejuk dan rendahnya kemungkinan hujan membuat aktivitas luar ruang semakin sempurna. Kondisi cuaca yang sempurna ini menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menjelajahi kota maupun alam Jepang tanpa gangguan cuaca ekstrem.

Karena dianggap sebagai golden period untuk traveling, banyak agen perjalanan menawarkan paket wisata khusus musim gugur. Paket-paket ini biasanya memiliki harga yang lebih tinggi daripada musim lainnya, terutama karena mereka mengincar momen puncak keindahan momiji, fenomena berubahnya warna daun mapel di Jepang menjadi merah, oranye, dan kuning. Hal ini secara tidak langsung membuat total biaya perjalanan meningkat.

4. Keindahan momiji yang jadi daya tarik utama

ilustrasi menikmati musim gugur di Jepang (freepik.com/tawatchai07)

Salah satu daya tarik terbesar musim gugur ialah momiji atau daun mapel yang berubah warna. Banyak lokasi terkenal, seperti Kyoto, Nara, dan Nikko, menjadi incaran wisatawan yang ingin menikmati pemandangan dedaunan tersebut. Popularitas spot momiji menyebabkan harga tiket masuk, transportasi menuju lokasi, hingga tur khusus mengalami peningkatan.

Keindahan momiji tidak berlangsung lama sehingga wisatawan berbondong-bondong datang dalam kurun waktu yang sama. Persaingan inilah yang membuat banyak layanan wisata menetapkan harga musiman yang lebih tinggi. Semakin populer lokasi momiji, semakin besar pula kenaikan biayanya.

5. Mahalnya produk musiman dan kuliner khas musim gugur

ilustrasi makanan Jepang (unsplash.com/Curated Lifestyle)

Musim gugur membawa banyak bahan pangan musiman, seperti kastengel, ubi panggang, jamur matsutake, hingga hidangan berbahan ikan tertentu. Banyak restoran menampilkan menu khusus musim gugur yang harganya lebih mahal karena menggunakan bahan-bahan premium dan segar. Wisatawan yang ingin mencicipinya perlu menyiapkan anggaran tambahan.

Selain makanan, berbagai produk musiman seperti suvenir bertema momiji, pakaian khusus musim dingin ringan, hingga perlengkapan perjalanan juga dijual dengan harga lebih tinggi. Musim gugur dianggap sebagai waktu belanja yang sibuk. Itu sebabnya, banyak toko memanfaatkan tingginya permintaan untuk menaikkan harga.

Menikmati musim gugur di Jepang merupakan pengalaman yang sayang untuk dilewatkan. Walau ini menjadi musim termahal, harga yang dikeluarkan sangat layak dengan apa yang didapatkan. Tertarik menikmati musim gugur di Jepang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎