Potret umat Islam beribadah di Masjidil Haram (unsplash.com/swafie)
Selain itu, umat non-muslim dilarang masuk ke wilayah Makkah. Hal ini didasarkan pada beberapa ayat dalam Al Quran.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَArtinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, "Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim: 35).
Selain itu, dalam peristiwa Pembebasan Makkah (Fathu Makkah), tepatnya awal tahun 630 Masehi, Allah SWT menurunkan wahyu yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis. Maka, janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini (tahun penaklukan kota Mekkah).” (QS At Taubah: 28).
Ada pun batas Tanah Haram ini adalah Miqat Makani sebagaimana yang berlaku buat jemaah haji dan umrah. Saat memasuki Makkah, ada beberapa tulisan atau penanda jalan yang menunjukkan larangan tersebut.
Di sebelah timur ada Dzatu 'Irqin, yakni batas orang yang masuk dari arah negeri Irak. Dari timur agak selatan ada Qarnul Manazil, dari selatan atau arah Yaman ada Yalamlam, dan dari arah utara atau beberapa kilometer dari Kota Madinah ada Bi'ru Ali (disebut juga dengan Dzil Hilaifah), dan di sebelah barat ada Juhfah atau Rabigh.
Nah, sekarang kamu sudah tahu mengapa Makkah dijuluki sebagai Tanah Haram. Tujuan utamanya untuk menjaga kesucian dan kemuliannya. Bagi umat Islam, semoga mendapat kesempatan untuk berkunjung ke sana, ya!