ilustrasi ular raksasa (pixabay.com/artisticoperations)
Baru Klinting merupakan sosok ular yang dikaitkan dengan terbentuknya Rawa Pening. Kisahnya memiliki beberapa versi berbeda, salah satu yang terkenal di masyarakat yakni Baru Klinting merupakan anak dari Endang Sawitri. Wanita yang berasal dari Desa Ngasem.
Wujudnya memang ular, tapi dapat berbicara layaknya manusia. Suatu hari, Baru Klinting menanyakan keberadaan sang ayah. Ayahnya bernama Ki Hajar Salokantara, seorang raja yang tengah bertapa di lereng Gunung Telomoyo.
Baru Klinting berhasil menemui sang ayah, sayangnya, tidak diakui begitu saja. Ia harus melingkari Gunung Telomoyo dan bertapa selama setahun untuk mendapatkan pengakuan.
Semasa bertapa, keberadaannya ditemukan warga Desa Pathok. Mereka membutuhkan bahan makanan untuk sedekah bumi. Kemudian memotong Baru Klinting yang masih dalam wujud ular.
Alhasil, Baru Klinting menjelma menjadi bocah yang kurus dan buruk rupa. Warga Desa Pathok mengusirnya. Ia menancapkan lidi dan membuat sayembara bagi warga desa. Namun, tidak ada seorang pun yang mampu mencabutnya, kecuali dirinya sendiri.
Setelah lidi tersebut dicabut, mengalirlah air yang deras dan perlahan menenggelamkan desa. Kemudian, terbentuklah Rawa Pening yang kini bisa kamu temui.