kolase potret Stasiun Malang dan Terminal Batu (dok. pribadi/Fatma Roisatin | commons.wikimedia.org/Mujionomaruf)
Malang gak cuma berkembang sebagai Kota Pendidikan, aktivitas industri dan perdagangan juga berperan dalam perekonomian kotanya. Tentu didukung dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai.
Sebuah bandara, dua terminal bus, dan beberapa stasiun kereta api di Malang menjadi penghubung transportasi umum. Kamu yang ingin keliling Malang dapat menggunakan angkot dengan harga terjangkau, tarifnya hanya Rp5.000 per orang. Kamu juga dapat lebih cepat sampai Malang lewat jalan tol.
Malang memang dapat menjadi penopang akomodasi wisatawan yang ingin liburan ke Kota Batu. Terutama untuk kamu yang dari jauh dan transit di Malang.
Buat kamu yang ingin menuju Kota Batu, hanya dapat melalui jalur darat. Tidak ada stasiun kereta api dan bandara, tapi ada sebuah terminal bus yang menghubungkan Malang-Batu dan Malang-Kediri. Jadi, kamu yang dari luar kota dan naik kendaraan umum perlu transit beberapa kali.
Fasilitas umum di Malang dan Kota Batu hampir sama, tapi kapasitasnya berbeda. Di antaranya seperti halnya fasilitas kesehatan, ruang publik, pusat perbelanjaan, dan peribadatan. Kamu dapat menemukan lebih dari lima mall di Malang. Namun, di Batu hanya ada sebuah mall besar yang lengkap dengan bioskop.
Malang dan Batu merupakan kota yang berbeda, meski sebelumnya pernah di bawah pemerintahan yang sama. Malang punya citra kehidupan perkotaan, masyarakat beragam, dan banyaknya pendatang untuk bekerja maupun menimba ilmu. Sedangkan, Kota Batu ramai wisatawan dan punya citra kehidupan masyarakat pertanian yang tenteram.