Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Pulau Padar (unsplash.com/Fajruddin Mudzakkir)
potret Pulau Padar (unsplash.com/Fajruddin Mudzakkir)

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi paling fotogenik di Indonesia. Keindahannya bikin berdecak kagum karena menyuguhkan perbukitan yang dramatis, laut biru kehijauan, dan panorama tiga teluk berpasir berbeda warna. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara rela mendaki bukit curam demi mendapatkan potret matahari terbit dari puncaknya yang ikonik. Pulau ini juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, sehingga menjadi bonus tambahan jika sekalian mengunjungi Pulau Komodo dan Rinca.

Walaupun Pulau Padar bukan yang terbesar di antara pulau-pulau di kawasan itu, pemandangannya luar biasa dan sangat menonjol. Paduan kontras antara bebatuan kering, padang savana, dan air laut yang jernih menciptakan nuansa eksotis yang jarang ditemukan di tempat lain. Karena itu, Pulau Padar juga menjadi spot favorit para fotografer lanskap dan influencer media sosial.

Untuk mencapai Pulau Padar, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar perjalanan lebih nyaman dan pengalaman memotret lebih maksimal.

1. Harga tiket masuk dan biaya lainnya

potret Pulau Padar (unsplash.com/Wayan Parmana)

Mengunjungi Pulau Padar tidak gratis karena wilayah ini termasuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Komodo. Biaya masuk untuk wisatawan lokal biasanya berkisar Rp100.000, tergantung hari kunjungan. Sementara itu untuk wisatawan asing, tarifnya bisa mencapai Rp250.000. Selain tiket masuk, ada juga biaya tambahan untuk kapal wisata, jasa ranger, dan retribusi daerah yang harus diperhitungkan.

Kalau memilih ikut open trip dari Labuan Bajo, biaya total bisa lebih hemat karena sudah termasuk transportasi laut dan makan siang. Namun, bagi yang ingin lebih bebas menentukan waktu dan rute, menyewa kapal privat bisa jadi pilihan meski harganya lebih tinggi. Mengetahui rincian biaya sejak awal penting agar gak kaget saat sudah sampai di pelabuhan.

2. Rute dan waktu tempuh dari Labuan Bajo

potret Pulau Padar (unsplash.com/Denissa Devy)

Labuan Bajo adalah titik awal utama sebelum menuju Pulau Padar. Dari pelabuhan utama Labuan Bajo, perjalanan menuju Pulau Padar bisa ditempuh dengan kapal cepat selama sekitar 1,5 hingga 2 jam. Jika menggunakan kapal lambat atau kapal wisata biasa, waktu tempuhnya bisa mencapai 3 jam. Waktu terbaik untuk berangkat adalah pagi hari, sekitar pukul 05.00–06.00 agar bisa tiba saat matahari baru muncul dan cuaca masih sejuk.

Tersedia berbagai pilihan tur yang bisa dipesan langsung di Labuan Bajo maupun secara daring sebelum keberangkatan. Beberapa tur menggabungkan Pulau Padar dengan destinasi lain seperti Pink Beach dan Pulau Komodo dalam satu hari. Pastikan memilih tur dengan reputasi baik dan kapal dalam kondisi layak agar perjalanan tetap aman dan nyaman pastinya. Selain itu, perlu memperhatikan cuaca karena gelombang laut di kawasan ini bisa cukup tinggi pada musim tertentu.

3. Tips memotret landscape di Pulau Padar

potret Pulau Padar (unsplash.com/Yulia Agnis)

Pulau Padar sangat ideal untuk pengambilan foto lanskap, terutama dari atas bukit utamanya. Waktu terbaik untuk memotret adalah saat matahari terbit atau menjelang matahari tenggelam, ketika sinar keemasan menyapu bukit-bukit dan menambah kontras warna. Gunakan lensa wide agar bisa menangkap tiga teluk sekaligus dalam satu bingkai. Membawa tripod juga membantu menghasilkan gambar yang stabil terutama saat cahaya masih minim.

Jangan lupa memakai pakaian yang nyaman dan sepatu yang tidak licin karena medan menuju puncak cukup terjal dan berbatu. Bagi yang menggunakan drone, periksa dulu regulasi dan izin terbang karena wilayah ini adalah kawasan konservasi. Hindari menggunakan filter berlebihan saat mengedit hasil foto agar nuansa alam Pulau Padar tetap terlihat alami. Pastikan baterai kamera dan ponsel penuh sebelum berangkat karena gak ada sumber listrik di pulau ini.

4. Musim terbaik dan hal yang perlu diwaspadai saat berkunjung

potret Pulau Padar (unsplash.com/Rizknas)

Waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Padar adalah antara bulan April hingga September ketika cuaca relatif cerah dan laut tenang. Pada musim kemarau, perbukitan Pulau Padar berubah warna menjadi cokelat keemasan, menciptakan kontras menarik dengan warna laut yang biru terang. Pemandangan ini justru menjadi favorit banyak fotografer dibanding saat musim hujan, ketika vegetasi berwarna hijau dan langit lebih mendung.

Meski begitu, hindari berkunjung saat akhir tahun atau musim angin barat karena laut bisa sangat bergelombang dan membahayakan perjalanan. Bawalah sunblock, kacamata hitam, dan air minum yang cukup karena gak ada warung atau fasilitas penunjang di lokasi. Karena ini adalah kawasan konservasi, penting juga untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Menghargai alam adalah bagian dari pengalaman menjelajah Pulau Padar.

Mengunjungi Pulau Padar bukan sekadar soal foto indah, tapi juga pengalaman mendaki, menjelajah, dan menyatu dengan keindahan alam yang masih terjaga. Dengan persiapan yang matang, perjalanan ke pulau ini bisa menjadi salah satu momen paling berkesan dalam hidup. Jangan hanya mengejar gambar bagus, tapi nikmati juga setiap langkah dan hembusan angin yang menyapa dari puncak tertingginya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team