Rumah Pengasingan Bung Syahrir (instagram.com/siti_c_salim)
Sutan Syahrir yang lebih akrab dengan panggilan Bung Syahrir merupakan intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia. Ia bersama Bung Hatta diasingkan ke Banda Neira selama 6 tahun. Mereka tiba di Banda pada 11 Februari 1936, setelah dipindahkan dari Boven Digoel, karena terjadi wabah malaria.
Rumah Pengasingan Sutan Syahrir terletak di Jalan Said Tjong Baadillah, Kelurahan Nusantara, Kecamatan Banda, Maluku Tengah. Berdekatan dengan Rumah Budaya Banda Neira dan Delfika Guesthouse, kamu bisa menemukannya beberapa meter dari Pelabuhan Baru Banda Neira.
Bangunan yang menghadap Selat Sonegat tersebut dulunya milik keluarga Baadillah. Kemudian, disewa sebagai tempat tinggal Bung Syahrir selama di Banda Neira.
Rumah tersebut bergaya Indis, memadukan arsitektur kolonial dan tropis. Terdapat enam pilar doria di teras depan. Atapnya bertipe pelana dengan plafon kayu. Sedangkan lantainya menggunakan terakota yang umum dijumpai pada rumah tempo dulu.
Di sini kamu dapat melihat sejumlah koleksi Bung Syahrir. Salah satu yang ikonik adalah gramofon lengkap dengan piringan hitam. Ada pula mesin ketik dan beragam potret yang kental dengan nuansa tempo dulu.
Kamu bakal dikenakan biaya Rp20 ribu untuk sekali kunjungan. Jam operasionalnya mulai pukul 07.00-18.00 WIT setiap hari.