Kolaborasi blu by BCA Digital, Singapore Tourism Board dan Resorts World Sentosa (Dok. blu by BCA Digital)
Ada kebahagiaan tersendiri setiap kali aku bepergian ke luar negeri dan tak sengaja menjumpai hal-hal tentang Indonesia. Entah itu bertemu dengan orang sebangsa, atau sekadar melihat karya seni dari pelukis Indonesia. Perasaan itulah juga yang aku rasakan saat berkunjung ke National Gallery Singapore.
Sebagai informasi, National Gallery Singapore adalah museum seni terbesar di Singapura dan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Museum ini menempati dua bangunan bersejarah, yaitu bekas Gedung Mahkamah Agung (Supreme Court) dan Balai Kota (City Hall).
National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Lokasinya sendiri berada di kawasan Civic District yang merupakan jantung kota Singapura. Untuk turis internasional sepertiku dikenakan biaya masuk sekitar SGD 20.00-30.00. Harga yang sebenarnya sebanding dengan pengalaman yang bakal kamu dapatkan. Apalagi kalau kamu pencinta seni atau tipe museum-goers yang senang menikmati koleksi lukisan, instalasi, maupun pameran bertaraf internasional, National Gallery Singapore ini wajib banget masuk wishlist perjalananmu.
Supaya beli tiketnya gak terasa berat, kamu bisa manfaatkan fitur bluSaving di aplikasi blu. Fitur ini ibarat tabungan khusus yang bisa kamu atur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kamu bikin satu poket khusus bernama "National Gallery SG" dengan target nominal tertentu.
Nanti, kamu tinggal rutin menyisihkan uang saja, entah itu harian, mingguan, atau bulanan. Uang yang kamu tabung di bluSaving ini akan terpisah dari saldo utama, dan gak akan terpakai buat kebutuhan lain. Jadi benar-benar fokus buat tujuan liburanmu.
Oke, kembali membahas National Gallery Singapore. Dari luar, bangunan museum ini tampak klasik dengan tiang-tiang besar khas arsitektur Eropa. Tapi begitu masuk ke dalam, suasananya terasa modern dan elegan dengan sentuhan kontemporer.
Lukisan Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
National Gallery Singapore memiliki koleksi lebih dari 8.000 karya seni dari Singapura dan Asia Tenggara–termasuk Indonesia–sejak abad ke-19 hingga saat ini.
Nah, yang menarik buatku, tentunya koleksi lukisan dari para maestro Indonesia seperti Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan Abdullah Suriosubroto.
Saat aku berkunjung ke sini, lukisan-lukisan tersebut dipamerkan di Supreme Court, tepatnya di galeri 1-3 UOB Southeast Asia Gallery, bersama karya dari seniman Asia Tenggara lainnya. Ruangan bercat dinding merah menyambutku di galeri 1.
Lukisan Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Di galeri inilah lukisan bertajuk “Forest Fire” atau “Boschbrand” (1849) karya Raden Saleh berdiri megah. Tak hanya aku, wisatawan lain juga dibuat takjub dengan lukisan besar berukuran hampir 4×3 meter yang menjadi fokus utama di ruangan ini.
“Forest Fire” adalah representasi dramatis hewan-hewan liar yang dikejar api hingga ke tepi jurang. Komposisi yang padat dan rumit merupakan bukti ambisi Raden Saleh sebagai pelukis.
Meskipun berlatar Jawa, Raden Saleh telah berada di Eropa selama 20 tahun saat melukis karya ini, di mana ia meraih kesuksesan besar dan dukungan dari para kaum elit. Lukisan ini kemudian dihadiahkan kepada Raja Willem III dari Belanda pada tahun 1850, setahun sebelum ia dianugerahi gelar "Pelukis Sang Raja".
Lukisan “Wounded Lion” karya Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Tak hanya “Forest Fire”, di galeri 1 juga dipamerkan tiga mahakarya Raden Saleh lainnya, yaitu “Six Horsemen Chasing Deer” atau “Enam Pria Berburu Rusa” (1860), “Javanese Temple in Ruins” atau “Reruntuhan Candi Jawa” (1860), dan “Wounded Lion” atau “Singa yang Terluka” (1838).
“Enam Pria Berburu Rusa” merepresentasikan dua bangsawan dan para pengikutnya sedang berburu rusa di dekat Bandung. Sementara “Reruntuhan Candi Jawa” menggambarkan Candi Mendut, sebuah candi di dekat Borobudur.
Lukisan-lukisan ini menunjukkan keterikatan mendalam Raden Saleh dengan Indonesia dan pengaruh dari pelukis Antoine Payen dan Andreas Schelfhout.
Lukisan “Merapi, Erupsi Siang Hari” dan “Merapi, Letusan Malam Hari” karya Raden Saleh di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Mupita Sari)
Lanjut ke galeri 2, di ruangan bercat hijau ini juga terdapat karya Raden Saleh lainnya yang berjudul “River Valley in Java with Mt. Gede and Pangrango in the Background” (1871).
Ada pula lukisan “Merapi, Erupsi Siang Hari” dan “Merapi, Letusan Malam Hari” (1865). Sepasang lukisan merapi karya Raden Saleh ini mencerminkan penjelasan Sang Maestro terhadap tren romantis dan orientalis selama ia berada di Eropa pada pertengahan abad ke-19.
Lukisan ini tampak dramatis dan memukau dengan figur-figur manusia mungil. Sementara Gunung Merapi, dalam mitologi Jawa digambarkan sebagai simbol alam yang menguasai kehidupan di sekitarnya.
Lukisan Abdullah Suriosubroto dan Basoeki Abdullah di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Masuk ke galeri 3, aku melihat koleksi dari para pelukis Indonesia lainnya, seperti Abdullah Suriosubroto dengan karya berjudul “An Indonesian Village at Sunset” dan Basoeki Abdullah dengan lukisan bertema serupa yang diberi nama “Sunset”.
Lukisan Abdullah Suriosubroto dan Basoeki Abdullah di National Gallery Singapore (IDN Times/Annisyah Ramadhania)
Masih ada satu koleksi karya Wakidi juga tersimpan di galeri ini. Lukisannya berjudul “Ngarai Sianok” yang dibuat Wakidi pada tahun 1940-an ini memperlihatkan suasana alam Indonesia yang sangat indah.
Atrium Bridge di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
Setelah puas melihat karya para pelukis indonesia, aku mencoba untuk melewati Atrium Bridge, jembatan ikonik yang ada di National Gallery Singapore. Jembatan yang menghubungkan bangunan City Hall dan Supreme Court ini dibuat agar pengunjung bisa berpindah dengan mudah dari gedung satu ke gedung lainnya.
Dari jembatan ini, aku bisa melihat keindahan ruang atrium besar di bawahnya. Banyak wisatawan yang berfoto di sini. Bahkan saat aku melewati jembatan ini, ada pasangan yang sedang foto pre-wedding, loh! Buat kamu dan pasangan yang lagi berencana cari lokasi pre-wedding, ternyata National Gallery Singapore bisa jadi opsi yang menarik, nih Selain punya arsitektur megah dan hasil fotonya estetik, tempat ini juga punya vibes elegan yang cocok buat kenang-kenangan seumur hidup.
Biar persiapan pre-wedding kamu dan pasangan jadi makin lancar, kalian bisa memanfaatkan fitur bluGether di aplikasi blu by BCA Digital ini:
Tanpa perlu buka banyak rekening, semua tabungan pre-wedding dapat dikelola lewat satu akun bluGether. Selain itu, fitur bluGether juga memungkinkan 99 anggota untuk menabung bersama. Jadi walaupun cuma berdua, kalian bisa ajak anggota keluarga lain atau teman untuk menabung di sini.
Ya, siapa tahu ada anggota keluarga lain atau teman yang mau ikut berkontribusi untuk pernikahan kalian, jadi target menabungnya bisa tercapai lebih cepat. Setuju gak?
Transparansi adalah kunci! Jadi gak ada anggota yang merasa gak adil soal berapa yang udah ditabung, atau siapa yang belum menabung.
Kamu atau si dia, salah satu dari kalian bisa jadi ‘bendahara’ yang mengelola tabungan. Sebagai bendahara, kamu bisa tarik dana dari rekening bluGether. Semua catatan pengeluaran dan pembayaran pun tercatat rapi.
Dari pre-wedding sampai hari H pernikahan, semua akan lebih mudah kalau kalian nabung dan atur keuangan bareng pakai fitur bluGether. Yuk, mulai langkah kecil menuju hari besar kalian bersama blu by BCA Digital!
Area ramah anak di National Gallery Singapore (IDN Times/Asri Muspita Sari)
National Gallery Singapore juga destinasi ramah anak. Selama di sana, aku melihat banyak pengunjung yang bersama anak kecil. Jalurnya luas, stroller-friendly, ada lift di beberapa titik, jadi gak perlu khawatir kalau bawa anak kecil.
Jika lelah, ada kafe atau restoran yang berada di dalam galeri untuk makan atau sekadar ngopi santai. Ada juga area khusus anak-anak untuk bermain sambil belajar seni, dengan instalasi interaktif, workshop kreatif, hingga ruang menggambar digital di Keppel Centre for Art Education.
Pokoknya kalau kamu lagi liburan ke Singapura bareng keluarga, National Gallery Singapore bisa jadi salah satu destinasi yang wajib masuk itinerary!