Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Beijing (unsplash.com/Victor He)
Beijing (unsplash.com/Victor He)

Bagi banyak pelancong, memilih kota di China untuk liburan singkat kerap berujung pada dua nama besar yakni Shanghai dan Beijing. Keduanya memiliki daya tarik berbeda yang mampu memberikan pengalaman perjalanan yang tidak serupa. Shanghai dikenal sebagai kota modern dengan wajah kosmopolitan, sementara Beijing lekat dengan sejarah panjang dan warisan budaya yang begitu kuat.

Pertanyaan tentang kota mana yang lebih seru untuk dijelajahi kerap muncul saat merencanakan city break. Berikut adalah beberapa sudut pandang yang bisa membantu kamu mempertimbangkan pilihan antara Shanghai dan Beijing.

1. Kehidupan malam menawarkan suasana yang kontras

Shanghai (unsplash.com/Li Yang)

Shanghai dikenal sebagai pusat hiburan malam yang penuh cahaya, di mana bar rooftop, klub mewah, hingga jalanan penuh lampu neon menciptakan atmosfer dinamis. Kota ini menarik banyak wisatawan muda yang ingin menikmati musik, tarian, dan suasana modern yang jarang ditemui di kota lain di China. Sebaliknya, kehidupan malam di Beijing lebih condong pada hiburan tradisional, seperti opera Peking atau pertunjukan seni yang mengangkat warisan budaya Tiongkok. Perbedaan kontras ini membuat pengalaman malam di kedua kota benar-benar terasa berbeda.

Ketika kamu memilih Shanghai, city break akan terasa energik dan cepat, cocok bagi yang ingin merasakan semangat urban. Namun, bila kamu ke Beijing, suasana malam lebih tenang sekaligus memberi kesempatan untuk mendalami tradisi. Perbandingan ini menegaskan bahwa pemilihan kota sangat bergantung pada jenis pengalaman yang kamu cari yaitu modern dan hingar bingar, atau klasik dan berakar pada budaya.

2. Arsitektur menampilkan identitas kota yang tidak berbeda

Beijing (pexels.com/zhang kaiyv)

Pemandangan kota Shanghai didominasi oleh gedung pencakar langit yang membentuk siluet modern dengan Oriental Pearl Tower sebagai ikon paling populer. Arsitekturnya menampilkan kombinasi antara kolonial gaya Eropa di kawasan Bund dan gedung-gedung futuristik di Pudong. Di sisi lain, Beijing menghadirkan wajah yang sangat berbeda dengan bangunan bersejarah seperti Kota Terlarang, Tembok Besar, hingga kuil-kuil yang masih terawat. Perbedaan ini menciptakan kontras yang jelas antara masa depan dan masa lalu.

Bagi pencinta sejarah, Beijing memberi kesempatan untuk berjalan di lorong-lorong yang pernah dilalui kaisar. Sementara itu, Shanghai lebih tepat bagi yang ingin merasakan nuansa metropolis global. Dengan begitu, arsitektur masing-masing kota bukan hanya menjadi pemandangan, melainkan juga cerminan identitas dan arah perkembangan masyarakatnya.

3. Pilihan kuliner menunjukkan karakter budaya yang khas

xiao long bao (unsplash.com/Jungjin Moon)

Shanghai dikenal dengan hidangan bercita rasa manis gurih, seperti xiao long bao atau kepiting saus khas Shanghai yang populer di kalangan wisatawan. Kota ini memiliki banyak restoran internasional sehingga cocok untuk mereka yang ingin mencoba ragam kuliner modern. Berbeda dengan itu, Beijing lebih identik dengan masakan tradisional, seperti bebek Peking yang menjadi simbol kebanggaan kota, serta aneka mi dan pangsit khas Tiongkok utara. Ragam kuliner di Beijing lebih kental dengan sejarah dan cerita di balik tiap hidangan.

City break di Shanghai sering membuat wisatawan merasa dimanjakan oleh pilihan makanan yang inovatif dan beragam. Sedangkan Beijing memberi kesempatan untuk mencicipi cita rasa autentik yang masih mempertahankan tradisi ratusan tahun. Dari segi kuliner, keduanya menawarkan pengalaman yang berbeda sehingga keputusan akan sangat dipengaruhi oleh selera pribadi.

4. Transportasi memengaruhi kenyamanan perjalanan singkat

ilustrasi kereta di Beijing (unsplash.com/KUA YUE)

Shanghai memiliki sistem transportasi metro yang terkenal efisien, modern, dan mudah dipahami oleh wisatawan asing. Jaringan kereta bawah tanahnya sangat luas, menghubungkan hampir semua destinasi penting dengan biaya yang terjangkau. Beijing juga memiliki jaringan metro yang besar, namun kerap menghadapi kepadatan tinggi pada jam sibuk sehingga membuat perjalanan terasa lebih melelahkan. Kondisi ini bisa menjadi pertimbangan penting untuk city break yang waktunya terbatas.

Meski sama-sama memiliki akses transportasi yang baik, Shanghai unggul dari segi kenyamanan dan kecepatan. Beijing, di sisi lain, memberi pengalaman yang lebih menantang karena wisatawan harus berhadapan dengan lalu lintas padat dan antrean panjang. Pertimbangan ini akan memengaruhi cara kamu menikmati kota, terutama bila waktu perjalanan sangat singkat.

5. Daya tarik wisata menghadirkan fokus yang berbeda

Disneyland Shanghai (unsplash.com/Erin With)

Beijing sering dipilih karena wisata sejarahnya yang mendunia, seperti Tembok Besar dan Kota Terlarang yang membuat kota ini menjadi destinasi klasik. Sementara itu, Shanghai lebih menonjolkan wisata modern, seperti Disneyland Shanghai, akuarium raksasa, hingga kawasan belanja internasional. Kedua kota menawarkan pengalaman yang sama-sama menarik, tetapi jelas menonjolkan karakter berbeda.

Bila kamu lebih tertarik menelusuri masa lalu dan memahami peradaban Tiongkok, Beijing adalah pilihan tepat. Namun, bila tujuan city break adalah merasakan gaya hidup modern sekaligus hiburan kontemporer, Shanghai akan lebih sesuai. Dengan begitu, daya tarik wisata masing-masing kota seakan melengkapi satu sama lain, tergantung pada minat utama pelancong.

Shanghai dan Beijing sama-sama memiliki magnet kuat bagi wisatawan, terutama untuk city break singkat. Sebagai kota di China dengan karakter yang berbeda, keduanya menawarkan pengalaman yang tidak bisa saling menggantikan. Pilihan akhirnya akan kembali pada minat pribadi, apakah lebih tertarik pada modernitas Shanghai atau sejarah mendalam di Beijing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team