ilustrasi pendaki di Gunung Ijen (unsplash.com/Andre Bestman)
Usut punya usut, ternyata troli yang digunakan untuk mengangkut para pengunjung ini adalah alat yang biasa untuk mengangkut belerang. Sekilas troli tersebut menyerupai gerobak yang memiliki dua roda di bagian kanan dan kiri, serta dilengkapi dua rem tromol di kedua sisinya. Alat ini mampu mengangkut beban sampai sekitar 300 kilogram.
Para pengunjung yang mau menggunakan jasa ojek troli ini harus mengeluarkan bujet cukup mahal. Dilansir dari akun Instagram @ijenexpeditiontour, tarifnya tergantung, apakah naik atau turun ke kawah.
Bila ingin menggunakan jasanya untuk naik dan turun kawah, para pengunjung harus mengeluarkan kocek sebesar Rp1,5 juta. Kalau ingin naik saja, harganya Rp1 juta, sedangkan turun dibanderol Rp500 ribu.
Warganet pun ramai memberikan komentarnya. Akun Instagram @hprimagustian memberikan komentarnya, "Kalau sehari bisa 1.300 penumpang, 1,5jt x 1.300= 1,9 miliar sehari. Goks."
Sedangkan, akun @nyai_lintangsari menulis, "Dapet duit dapat sehat, kekuatan otot jantung yang bagus, juga stamina yang bagus."
"Harganya sesuai sama capeknya," tambah akun @berlinbintang. Begitu juga dengan akun @ruma.kiyowo, "Sesuai, sih, ini tarifnya."
Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, tarif ojek troli Gunung Ijen akan banting harga ketika sepi pengunjung, terutama saat arah turun gunung (kembali ke spot awal). Harganya bisa Rp25 ribu hingga Rp100 ribuan.
Tentu saja harga tersebut bukan dari titik puncak, melainkan sudah di tengah perjalanan turun. Namun, tetap saja harga yang dipatok sangat murah meriah.
Salah satu warga penyedia jasa menyatakan ia tak melayani ojek troli setiap hari. Alasan utamanya tentu saja stamina. Dalam satu kali PP-naik dan turun gunung- rasanya benar-benar lelah.
Mereka bisa beristirahat 2-4 hari untuk memulihkan tenaga. Oh iya, satu ojek troli bisa dijalankan oleh 3-4 orang, ya. Jadi, jangan dibayangkan dalam satu hari,mereka bisa melayani puluhan wisatawan setiap harinya, ya.
Itulah informasi seputar tarif ojek troli Kawah Ijen yang bisa kamu coba saat mendaki nanti. Jadi, tertarik mencoba gak nih?