Jalan Malioboro (instagram.com/awinawawii2)
Kata Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta malyabhara yang berarti karangan bunga. Di samping itu, ada pula yang mengatakan bahwa nama Malioboro diambil dari seorang tokoh Inggris bernama Marlboroug yang dulunya (tahun 1811- 1816) pun pernah tinggal di sini, seperti melansir laman Arsip Dan Perpustakaan Yogyakarta.
Malioboro sendiri merupakan salah satu jalanan terpopuler di Yogyakarta. Lokasinya tepat berada di jantung kota. Selain karena dekat sejumlah tempat wisata, Malioboro juga lekat dengan cerita sejarah, lho!
Pembangunan Malioboro bertepatan dengan pendirian Kraton Yogyakarta. Kawasan ini ditata sebagai sumbu imajiner antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo), Kraton Yogyakarta, serta Gunung Merapi.
Lebih jauh, kawasan ini mulai ramai pada 1790-an ketika pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg. Selanjutnya, pemerintah Belanda pun turut membangun Dutch Club 1822, The Dutch Governor's Residence pada 1830, Java Bank, dan Kantor Pos. Pada 1887, Jalan Malioboro terbagi menjadi dua kawasan yang ditandai dengan didirikannya Stasiun Tugu Yogyakarta.
Diluar perkembangannya, Jalan Malioboro turut menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Apalagi di kawasan ini pernah terjadi pertempuran antara rakyat pribumi dan Belanda yang cukup sengit. Perang tersebut dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949 yang kini pun dibuatkan monumen untuk mengenangnya.
Beranjak dari sejarah, berikut ini beberapa tempat wisata di Malioboro, Yogyakarta dan sekitarnya yang bisa kamu kunjungi. Wajib ke sini kalau sedang berwisata di Yogyakarta!