Ritual Baritan Nelayan. (Dkp.jatengprov.go.id)
Ritual Baritan Nelayan sering juga disebut sebagai upacara Sedekah Laut. Ritual Baritan Nelayan diadakah di Kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Ritual ini dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Hijriah.
Tradisi masyarakat pesisir Pantai Utara ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah dan rezeki dari hasil laut yang diterima selama setahun. Para nelayan ini berharap, sumber penghasilan nelayan ini (laut) tetap memberikan hasil yang tetap berlimpah dan memberikan keselamatan kepada para nelayan dan keluarganya.
Sesajen untuk upacara Baritan Nelayan ini disebut dengan Ancak. Ancak berisi kepala kerbau, berbagai macam jajanan pasar yang diletakkan pada kapal replika berukuran kecil yang telah dihias sedemikian rupa. Ancak ini terlebih dahulu akan diruwat. Setelah itu, masyarakat akan mengiringi ancak ini ke tengah laut, dan melarungnya.
Tradisi sakral satu suro di beberapa daerah di Pulau Jawa ini dilaksanakan secara turun-temurun, dari warisan nenek moyang atau leluhur mereka. Selain sebagai wujud refleksi atas apa yang telah terjadi pada tahun yang sudah berlalu, tradisi ini juga sebagai ungkapan suka cita dan syukur kepada Sang Penguasa Alam.