Jembatan Gantung Tamparuli di Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Berdasarkan sebuah monumen yang tertera di balik jembatan, ada kisah sedih yang terselip di balik pembangunan jembatan ini. Jadi, ketika jembatan ini mulai dibangun pada 1930 oleh seorang arsitek asal Inggris, jembatan sering rusak.
Usai berkonsultasi dengan bobolian (semacam orang pintar) setempat, akhirnya diketahui penunggu sungai bernama Tambuakar marah karena pembangunan jembatan ini. Agar pembangunan jembatan berjalan lancar, harus ada yang menjadi tumbal.
"Seorang gadis cantik setempat bernama Solungkoi pun dikorbankan untuk menenangkan Tambuakar. Tubuhnya dimasukkan ke dalam sebuah guci, kemudian dikubur hidup-hidup di bawah tiang fondasi pertama jembatan," tulis keterangan dalam monumen itu.
Setelah itu dilakukan, Tambuakar tidak marah dan pembangunan jembatan bisa berlanjut. Akan tetapi, sang arsitek dari Inggris ternyata sudah kadung cinta pada Solungkoi, sehingga dia bunuh diri beberapa hari setelah jembatan itu selesai dibangun. Sungguh kisah cinta yang tragis.
Selain itu, ada juga peristiwa penting yang diperingati melalui plakat di jembatan ini untuk mengenang dua tentara Inggris yang kehilangan nyawa mereka pada 18 Mei 1960. Saat itu, mereka akan menyelamatkan nyawa gadis setempat, tetapi akhirnya terseret banjir hingga tewas.