Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di Klias Wetland, Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Suasana di Klias Wetland, Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Negeri Sabah, bagaimanapun, masih merupakan bagian dari Pulau Kalimantan. Oleh karena itu, wisata berbau hutan hujan tropis, sungai yang besar, dan binatang eksotis, tentu masih jadi primadona. Tak terkecuali Klias Wetland.

IDN Times berkesempatan mengunjungi tempat wisata yang berada di Kampong Kita Klias, Beaufort, Sabah ini pada Rabu (7/2/2024). Ketika datang, kami langsung disambut hutan hujan tropis dan rawa-rawa khas Kalimantan.

Usai menyantap beberapa kudapan selaku "appetizer", kami mulai menyusuri Klias Wetland dengan menggunakan perahu. Suasana alami begitu terasa, asri dan menenangkan.

1. Etape pertama, menyaksikan langsung bekantan dan monyet Jepang

Suasana di Klias Wetland, Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pada etape pertama, tepatnya pukul 16.00 hingga pukul 17.30 waktu Malaysia, perahu yang kami tumpangi mulai membelah Sungai Klias. Tujuannya, kami ingin mencari monyet-monyet yang kerap berkeliaran di sekitar sungai.

Ada dua monyet yang menjadi ciri khas di sini. Pertama, monyet Jepang. Mereka dinamai monyet Jepang, karena bentukan mereka mirip dengan monyet-monyet di Jepang yang berbulu putih dengan wajah yang merah.

Yang kedua, bekantan. Untuk hewan satu ini, mereka memang sejatinya merupakan hewan endemik Indonesia yang menjadi maskot salah satu tempat wisata di Tanah Air, yakni Dunia Fantasi di Jakarta. Sesekali, kedua monyet ini menampakkan diri.

Namun, khusus bekantan, mereka agak pemalu. Setiap kali disambangi, mereka akan langsung sembunyi dan masuk lagi ke dalam hutan yang ada di sisi sungai. Lucu sekali memerhatikan aktivitas dari monyet-monyet ini yang masih begitu alami.

2. Etape kedua, melihat kunang-kunang

Suasana di Klias Wetland, Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Puas menyaksikan monyet-monyet berkeliaran, kami sempat kembali ke tempat semula naik perahu, semacam dermaga kecil, untuk santap malam. Hidangan khas rumahan Malaysia tersaji dan kami melahapnya dengan apik.

Selepas santap malam, perjalanan naik perahu di Sungai Klias belum tuntas. Tepat pukul 18.30 waktu setempat, kami kembali naik perahu untuk menyusuri sungai. Kali ini, giliran melihat kunang-kunang.

Beberapa meter selepas perahu kembali menyusuri sungai, kami dikejutkan pohon-pohon yang mendadak dihiasi warna-warna putih. Bukan karena pohon itu didekorasi untuk Natal, tetapi memang banyak kunang-kunang yang hinggap di situ.

Pohon pun seketika dihiasi kerlap-kerlip cahaya kunang-kunang, yang mirip dengan lampu-lampu kecil. Mereka bersinar di tengah gelapnya malam, dan menjadi sebuah pemandangan yang unik untuk dilihat.

3. Bagaimana cara menuju Klias Wetland ini?

Suasana di Klias Wetland, Sabah. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Untuk menuju Klias Wetland, perlu perjalanan kurang lebih 2-3 jam menggunakan perjalanan darat. Kamu juga harus berkontrak dengan agen travel yang membuka perjalanan ke Klias ini, seperti Only In Borneo Tour hingga Borneo Trails.

Biaya sebesar 185 Ringgit Malaysia (setara Rp610 ribu) harus kamu keluarkan, agar bisa menjelajahi keindahan alam di Klias Wetland ini. Jangan khawatir, tempat ini juga sudah masuk dalam pengelolaan Sabah Tourism Board. Selamat berkunjung!

Editorial Team