"Jika kamu ingin mempelajari masa lalu sebuah bangsa, kunjungilah museumnya. Jika kamu ingin mempelajari masa lalu, masa kini dan masa depan sebuah bangsa, kunjungi perpustakaannya."
Nasihat bijak ini benar adanya. Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan yang menyimpan berbagai informasi dan cerita tentang suatu bangsa. Di sanalah kita dapat menemukan jejak sejarah, perkembangan budaya, dan cita-cita masa depan.
Di pengujung 2023 lalu, IDN Times berkesempatan mengunjungi salah satu perpustakaan terbesar di dunia, Mohammed bin Rashid Library (MBRL) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
"Menakjubkan!" Itulah kata pertama yang terlintas di benak penulis saat melihat bangunan yang dirancang konsorsium Architekten Stuttgart, Obermeyer Planen+Beraten Munich, dan The ACG Architecture Consulting Group ini.
Berlokasi di tepian Dubai Creek, di sebelah galangan kapal kayu tradisional Arab, sekilas MBRL terlihat seperti buku putih raksasa yang sedang terbuka. Akan tetapi, jika dilihat lebih teliti arsitektur gedung yang menelan biaya pembuatan sebesar US$272 juta ini mengambil inspirasi dari "rehal", penyangga kitab suci Al-Quran. Pilihan tersebut tak terbantahkan, melambangkan kedudukan ilmu pengetahuan yang tinggi dalam Islam, sekaligus visi MBRL untuk menjadi pilar kebudayaan dan pendidikan.
Perpustakaan Mohammed Bin Rashid memiliki sepuluh koleksi utama, antara lain Perpustakaan Umum, Perpustakaan Remaja, Perpustakaan Anak-Anak, Pusat Informasi, Perpustakaan Peta dan Atlas, Perpustakaan Media dan Seni, Perpustakaan Bisnis, Perpustakaan Emirat, Perpustakaan Berkala, serta Perpustakaan Koleksi Khusus.
