Potret sunset yoga di The Westin Surabaya (IDN Times/Dewi Suci)
Setiap sesi yoga akan ditutup dengan savasana sebagai final relaxation. Savasana dilakukan dengan cara tidur terlentang, kedua tangan diletakkan di samping tubuh dengan telapak tangan menghadap ke atas, serta kedua kaki lurus dan dibuka selebar matras.
Biasanya, savasana langsung dilakukan setiap akan mengakhiri sesi yoga. Namun, berbeda dengan sesi yoga kali ini. Savasana dilakukan di atas floating bed yang mengapung di atas kolam renang. Setelah semua gerakan yoga selesai, Bodas membuka sharing session dengan berbagi pengalaman dan menceritakan berbagai macam manfaat yoga untuk kesehatan tubuh.
Setelah itu, peserta diajak bersiap dan berpindah ke atas floating bed. Masing-masing peserta diberi satu handuk kecil sebagai penutup mata (jika dibutuhkan), satu handuk sedang sebagai sandaran kepala, dan satu handuk besar sebagai selimut tubuh.
Dengan posisi tidur terlentang seperti halnya savasana, peserta mulai mengapung dengan floating bed-nya masing-masing. Floating Sound Bath dimulai. Siok Ah membuka Floating Sound Bath dengan menyanyikan mantra, "Ra Ma Da Sa Sa Say So Hung."
Mantra tersebut dikenal sebagai Kundalini Mantra. Kundalini sendiri diartikan sebagai energi spiritual yang tersembunyi di dasar tulang belakang. Dalam tradisi yoga dan meditasi, kundalini diasosiasikan sebagai pembangkitan energi melalui tujuh cakra (pusat energi) tubuh yang ditujukan untuk kesadaran penuh dan pencerahan.
Dengan menyanyikan mantra tersebut, dipercaya dapat membangkitkan vibrasi dan energi penyembuhan dari dalam diri, serta menciptakan harmoni dalam pikiran, tubuh, dan jiwa.
Aroma dari aromaterapi White Sage yang dibakar menyeruak cukup kencang tanpa efek mengganggu, seolah memanjakan indra penciuman yang terhubung efek tenang dalam pikiran. Di atas floating bed, kita bisa merasakan "ombak-ombak" kecil nan lembut, seolah memijat area punggung kita. Diiringi nyanyian mantra dan alunan berbagai instrument Sound Bath yang terdengar begitu indah.
Dari rangkaian alunan sound bath tersebut, kita dapat merasakan vibrasi atau gerakan pada tubuh. Saya pribadi merasakan getaran pada tubuh bagian kiri, dimulai dari lengan, tubuh bagian samping, paha, hingga kaki. Masing-masing orang dapat merasakan sensasi getaran pada bagian tubuh yang berbeda-beda. "Dipeluk dan disyukuri saja (sensasi rasanya). Semua berkah dari Allah," ujar Siok Ah.
Bodas menceritakan ada sekitar 15 jenis instrument yang berbeda-beda dalam Sound Bath kali ini, seperti handpan drum, singing bowl, crystal bowl, dan sebagainya. "Tujuannya untuk memberikan vibrasi ketenangan. Jadi, ruang kesadaran kita tuh jadi lebih aktif lagi," tutur pria 47 tahun tersebut.
Kata Bodas, ketika kita rileks dan tenang, tubuh dapat menghasilkan zat-zat yang dibutuhkan, agar jadi lebih sehat dan bugar. Kata dia, yoga dan Floating Sound Bath ini menjadi serangkaian detoksifikasi yang diperlukan tubuh. "Dua hal yang saling melengkapi. Habis kita detoks dari Hatha Yoga, habis itu savasananya di atas air, benar-benar dapat, tuh, rileks dan tenangnya."
Floating Sound Bath dilakukan selama sekitar 30-45 menit. Benar saja, tubuh jadi terasa lebih rileks dan tenang, seolah baru bangun dari tidur yang nyaman.
Siok Ah menambahkan yoga dan sound bath menjadi salah satu cara kita merawat tubuh kita sendiri. Belajar merawat dan mendengarkan tubuh kita sendiri. Sebab, kita lebih sering mendengarkan apa yang ada di luar tubuh kita.
"Belajar kembali pulang ke rumah (diri sendiri). Semua ini, kan, cuma pinjaman dari Tuhan. Jadi apa yang saat ini dipinjami Tuhan, ya kudu (harus) dirawat, biar gak malu-maluin pas balikin ke Tuhan," tutur Siok Ah.