Makam Raden Ayu Siti Kothijah di Setra Badung (dok.pribadi/Natalia Indah)
Kawasan terakhir yang dikunjungi dalam walking tour ini adalah Setra Badung. Ini adalah tempat pengabenan atau penguburan bagi keluarga raja serta masyarakat yang sangat luas. Meskipun berupa kuburan, suasana di dalamnya sangat sejuk dan tenang dengan banyak pepohonan. Kami berjalan perlahan, dan diajak untuk melihat bagian setra yang dipakai untuk ngaben maupun bagian lain untuk menguburkan jenazah.
Menariknya lagi, di Setra Badung gak hanya warga Bali saja yang dikubur atau dibakar. Ada sebuah makam seorang warga Jepang bernama J. Miura atau Tuan Miura Djo yang wafat pada 7 September 1945. Konon, pada masa kehidupannya, dia sangat kecewa dengan perilaku penjajahan Jepang dan lebih memihak kaum pribumi serta banyak menolong mereka.
Bergeser sedikit dari makam warga Jepang tersebut, ada makam putri Raja Pemecutan yang seorang muslimah bernama Raden Ayu Siti Kothijah. Makam ini sangat dikeramatkan, dan sering menjadi tujuan ziarah oleh wisatawan khususnya yang beragama Islam dari berbagai kota di Indonesia hingga mancanegara.
Pengalaman mengikuti walking tour ke tempat-tempat bersejarah di Kota Denpasar. Melalui perjalanan akhir pekan kemarin, membuktikan bahwa Bali memiliki banyak sekali tempat yang patut dikunjungi namun belum populer. Bali memiliki kekayaan wisata dan budaya, yang bisa dipilih sesuai dengan minat masing-masing. Bahkan, walking tour IDN Times Community bareng Kultara ini merupakan pengalaman pertama dan berbeda yang mengajak mengenal sejarah puri, pura, hingga makam. Tertarik untuk merasakan langsung walking tour di Denpasar? Yuk, cobain langsung!