Liburan ke Eropa memang jadi impian banyak orang. Tapi kalau kamu pernah merasakan antrean super panjang di Menara Eiffel, membayar hotel dengan harga selangit di Roma, atau berdesakan di kapal feri Yunani saat musim panas, pasti paham kalau peak season bisa bikin liburan terasa melelahkan. Saking ramainya, kadang energi lebih banyak habis untuk menghadapi kerumunan daripada menikmati tempatnya.
Untungnya ada alternatif cerdas: shoulder season. Ini adalah periode di antara musim ramai (summer) dan musim sepi (winter). Biasanya terjadi di musim semi (April–awal Juni) dan musim gugur (September–pertengahan November). Di waktu inilah Eropa terasa lebih menyenangkan: gak terlalu panas, gak terlalu dingin, harga lebih ramah, dan tempat wisata lebih lengang.
Kalau masih ragu, berikut lima alasan kenapa shoulder season bisa jadi waktu terbaik untuk liburan ke Eropa.