TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pertimbangan saat Memutuskan Traveling di Masa Low Season

Hati-hati cuaca buruk, ya!

ilustrasi seseorang travelling (pexels.com/Gustavo Fring)

Memutuskan untuk traveling selama low season bisa menjadi keputusan yang menarik dan cerdik. Traveling di low season maksudnya adalah mengunjungi destinasi pada waktu yang bukan puncak musim pariwisata. Biasanya ini akan membuatmu mendapatkan harga yang lebih rendah, jumlah pengunjung lebih sedikit, dan suasana berbeda dibanding saat high season.

Ditambah lagi, keuntungan dan pengalaman yang unik akan dapat ditemukan di sepanjang perjalananmu. Namun, ada lima hal yang perlu dipertimbangkan saat kamu memutuskan  berwisata di low season dan bagaimana ini membuat pengalamanmu tetap berkesan.

Baca Juga: 5 Keuntungan Traveling ke Bali Saat Low Season, Gak Rame

1. Cuaca yang tepat

ilustrasi seseorang travelling (pexels.com/Te lensFix)

Satu hal utama yang perlu diperhatikan saat memilih untuk berpergian di low season adalah kondisi cuaca di destinasi yang kamu tuju. Meskipun low season biasanya terkait dengan cuaca kurang stabil atau ekstrem, tidak semua destinasi mengalami hal tersebut.

Beberapa daerah mungkin tetap memiliki cuaca yang menyenangkan. Selain itu, ada pula daerah yang menawarkan pengalaman cuaca unik yang tidak bisa kamu temukan di high season.

Penting untuk melakukan riset terkait cuaca di destinasi tertentu dan memastikan bahwa cuacanya sesuai dengan preferensimu. Ini juga membantu kamu mempersiapkan pakaian dan perlengkapan yang sesuai dengan kondisi cuaca yang mungkin akan kamu temui.

2. Manfaatkan harga yang lebih terjangkau

ilustrasi orang travelling (Pexels.com/Anna Shvets)

Salah satu keuntungan utama berwisata di low season adalah harga yang lebih terjangkau untuk akomodasi, tiket pesawat, dan kegiatan wisata lainnya. Hotel dan maskapai penerbangan sering menawarkan diskon untuk menarik wisatawan selama low season.

Meskipun harga yang lebih rendah bisa menjadi daya tarik utama, tetap penting untuk tetap memeriksa kualitas pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan. Beberapa destinasi mungkin menawarkan diskon besar, tetapi tetap memberikan pengalaman wisata asyik.

3. Kenyamanan dan ketenangan

ilustrasi seseorang melakukan self-worth (pexels.com/Snapwire)

Ketika low season, kamu mungkin menemukan bahwa destinasi yang biasanya ramai menjadi lebih tenang dan nyaman. Dengan jumlah pengunjung berkurang, kamu akan bisa menikmati tempat-tempat wisata tanpa harus menghadapi kerumunan besar atau antrean panjang.

Selain itu, tingkat keramahtamahan juga lebih tinggi, karena staf di tempat wisata dan akomodasi punya lebih banyak waktu untuk memberikan perhatian kepada setiap tamu. Ini juga akan memberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer lokal dengan lebih mendalam dan berinteraksi dengan penduduk setempat tanpa terlalu banyak gangguan.

Baca Juga: 5 Tren Traveling yang Ditinggalkan pada 2024, Itinerary Bukan Patokan

4. Eksplorasi destinasi yang kurang populer

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Low season sering menjadi waktu ideal untuk menjelajahi wisata yang kurang populer atau kurang ramai. Memilih destinasi yang lebih sepi akan memberikan pengalaman yang lebih intim dan autentik.

Selain itu, menjelajahi destinasi yang kurang terkenal saat traveling juga dapat membantu mendukung ekonomi lokal di luar pusat pariwisata utama. Kamu akan dapat menemukan warisan budaya dan alam yang masih asli tanpa harus bersaing dengan banyak wisatawan lain.

Verified Writer

Desy Damayanti

Read what I write and you will find out who I really am, ig: Desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya