TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Balik Megahnya, Ini 6 Sisi Gelap Singapura yang Jarang Diketahui

Nomor berapa yang baru kamu tahu?

Ilustrasi Marina Bay Sands, Singapura (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Singapura menjadi salah satu negara tetangga Indonesia yang paling dekat. Gak heran kalau Singapura menjadi destinasi luar negeri paling favorit bagi warga Indonesia.   

Meski negara kecil, tetapi negara berlambang singa ini berhasil menjadi contoh yang berhasil dalam berbagai bidang. Tata kota di Singapura pun begitu cantik dan rapi.

Namun, apa yang selama ini diketahui tentang Singapura gak hanya soal kemajuan dan kebersihan. Jika kamu berkunjung ke negara ini, maka kamu bisa mengetahui beberapa sisi gelap Singapura yang belum banyak orang tahu.

Kira-kira apa saja, ya? Melansir dari berbagai sumber, berikut sisi gelap Singapura yang belum banyak orang tahu.

1. Budaya kerja keras dan kompetitif yang tinggi

Ilustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Budaya kerja keras dan kompetitif yang tinggi membuat warga Singapura takut kalah. Ini disebut dengan kiasu, dibuktikan dengan banyaknya warga Singapura yang benci dan stres terhadap pekerjaan mereka. Hasilnya, mereka sering merasa gak dihargai.

2. Standar gaji yang tinggi menjadi beban

Ilustrasi gaji (IDN Times/Arief Rahmat)

Standar gaji yang tinggi juga membuat semua barang dan bahan makanan di Singapura relatif mahal. Jadi, membuat banyak warga Singapura gak ingin punya anak. Padahal populasi adalah satu-satunya sumber daya Singapura untuk bisa bertahan. 

Baca Juga: 10 Aktivitas Wisata yang Wajib Dicoba di Singapura Sekali Seumur Hidup

3. Warga Singapura benci imigran

Ilustrasi Singapura (IDN Times/Indiana)

Ditambah warga lokal pun kini mulai membenci para imigran yang datang, karena persaingan di lapangan kerja. Sedangkan, di sisi lain, pemerintah butuh imigran, mengingat warga Singapura sudah banyak yang lanjut usia. Karena hal itu, masa depan Singapura dipertanyakan.  

4. Banyak lansia yang harus bekerja

Ilustrasi lansia (pexels.com/Greta Hoffman)

Sisi gelap Singapura lainnya adalah masih banyak lansia yang harus bekerja. Sebab, pemerintah di sana menetapkan pensiun saat warganya berusia 63 tahun, sementara biaya hidup di sana semakin mahal.

Mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi mereka merasa kurang diperhatikan pemerintah. Pemandangan lansia yang masih bekerja ini biasanya bisa kamu temukan di bandara, tempat makan, dan tempat publik lainnya.

5. Gaji perempuan lebih kecil daripada laki-laki

ilustrasi gaji (unsplash.com/JpValery)

Pendapatan atau gaji perempuan di sana lebih kecil daripada laki-laki, terutama bagi perempuan yang bekerja di layanan kesehatan, sosial, jasa asuransi, dan komunikasi.

Baca Juga: 6 Sisi Gelap Dubai yang Tersembunyi di Balik Kemewahannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya