TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Risiko Umum dalam Perjalanan Solo Backpacking, Kecemasan Berlebihan 

Menjelajahi dunia sendirian bukan hanya tentang petualangan

ilustrasi perempuan sedang dalam perjalanan (unsplash.com/Alberto Bigoni)

Solo backpacking adalah pengalaman yang menggugah dan mengasyikkan bagi banyak orang. Ketika memutuskan untuk menjelajahi dunia sendirian, terbuka peluang untuk petualangan yang tak terduga dan kesempatan untuk menemukan diri sendiri. Namun, di tengah keindahan dan kebebasan perjalanan tersebut, ada juga risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

Memahami sekaligus mengelola adalah kunci untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama solo backpacking. Setidaknya, ada tiga risiko umum yang perlu dipahami oleh solo backpacker sekaligus langkah mengatasinya dengan bijak. Cermati inspirasinya berikut, ya!

1. Kehilangan dan pencurian barang

ilustrasi wanita sedang merapikan pakaian (unsplash.com/Becca McHaffie)

Salah satu risiko terbesar dalam perjalanan solo backpacking adalah kehilangan atau pencurian barang. Saat menjelajahi tempat baru sendirian, terkadang cukup sulit untuk menjaga semua barang bawaan dengan baik. Tas backpack yang berisi barang berharga, seperti uang, paspor, dan perangkat elektronik rentan menjadi target pencuri. Selain itu, ada juga kemungkinan kehilangan barang karena kelalaian atau lupa akibat kondisi fisik yang kelelahan.

Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk selalu menjaga barang bawaan dengan cermat, memilih akomodasi yang aman, dan menggunakan pengamanan tambahan seperti tas anti-pencurian atau gembok. Selain itu, buat juga salinan dokumen penting, seperti paspor dan kartu identitas. Kemudian, simpan di tempat terpisah dari barang asli. Dengan cara ini, jika terjadi kehilangan atau pencurian, kamu bakal masih punya dokumen cadangan yang bisa membantu proses pemulihan. Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan jangan mudah percaya pada orang asing yang terlalu ramah atau mencurigakan selama solo backpacking, ya!

Baca Juga: 5 Informasi Penting Sebelum Backpacking ke Luar Negeri, Sudah Tahu?

2. Masalah kesehatan dan kecelakaan

ilustrasi nakes sedang mengkampanyekan kesehatan jantung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Risiko lain yang perlu diperhitungkan ketika solo backpacking adalah faktor kesehatan dan kecelakaan. Ketika menjelajahi tempat baru, mungkin kamu akan lebih rentan terpapa penyakit atau cedera yang memerlukan perawatan medis. Selain itu, aktivitas seperti mendaki gunung atau menjelajahi alam liar meningkatkan risiko cedera atau kecelakaan. Apalagi, ketika kamu tengah berada di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan memadai, kondisi seperti ini bisa menjadi masalah serius. 

Untuk mengurangi risiko ini, penting bagimu untuk mempersiapkan perlengkapan medis darurat dan memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama. Selalu ingat untuk memperhatikan kondisi fisik sendiri, istirahat yang cukup, dan memperhatikan tanda-tanda bahaya seperti dehidrasi atau kelelahan. Selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas ekstrem dan hindari mengambil risiko yang tidak perlu.

Verified Writer

Fiqrah Risar Mohammed

Mahasiswa gabut yang suka bubur ayam kayungyung. @fiqrah_risar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya