TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Menekan Kebiasaan Belanja Impulsif Selama Traveling

Lakukan kegiatan belanja di akhir perjalanan

ilustrasi belanja banyak barang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Traveling tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan membeli oleh-oleh. Kamu pasti ingin memberi cinderamata kepada orang-orang terdekat. Entah keluarga maupun teman dan rekan kerja. Sebenarnya boleh saja kamu belanja oleh-oleh saat traveling.

Hanya saja, terkadang kebablasan terseret kebiasaan belanja impulsif. Bahkan kamu tidak sadar sudah terjebak dalam tindakan konsumtif tersebut. Ternyata kebiasaan belanja impulsif selama traveling juga bisa dicegah, lho. Daripada penasaran, langsung terapkan tips di bawah ini.

1. Buat daftar oleh-oleh yang hendak dibeli sejak awal

ilustrasi mencatat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membeli oleh-oleh saat traveling seperti sebuah kewajiban. Baik berupa barang maupun makanan. Di sisi lain, kebiasaan membeli oleh-oleh juga bisa membawa dampak buruk. Kamu tidak berpikir panjang sehingga terjebak belanja impulsif.

Untuk meminimalisir kemungkinan tersebut, buat daftar oleh-oleh yang hendak dibeli sejak awal. Rencanakan siapa saja yang akan kamu belikan cinderamata. Jika semua sudah mencukupi, hindari membeli oleh-oleh yang tidak diperlukan. Apalagi dengan alasan menuruti keinginan sesaat.

Baca Juga: 5 Tips Belanja Online Hemat Gak Bikin Bangkrut, Gratis Ongkir

2. Lakukan belanja cinderamata di akhir perjalanan

ilustrasi belanja (pexels.com/Sam Lion)

Traveling harusnya meninggalkan pengalaman berkesan. Menjelajahi tempat-tempat baru turut memulihkan energi yang terkuras. Namun, kebiasaan belanja impulsif bisa merusak semuanya. Kamu belanja tanpa berpikir panjang, termasuk saat menuruti keinginan sesaat.

Kebiasaan seperti ini juga bisa dicegah. Usahakan untuk belanja cinderamata di akhir perjalanan. Kamu memiliki kesempatan untuk berpikir tentang fungsi dan urgensi barang tersebut. Jika memang tidak diperlukan, alangkah baiknya tidak dibeli.

3. Pertimbangan kembali ukuran bagasi

ilustrasi packing (pexels.com/Kindel Media)

Merencanakan perjalanan pasti berkaitan dengan kendaraan. Apalagi kamu menggunakan kendaraan umum. Baik kendaraan darat, air, maupun udara. Beberapa kendaraan memiliki kebijakan terkait batas bagasi maksimum.

Saat kamu tergoda membeli barang yang tidak dibutuhkan selama traveling, ukuran bagasi bisa menjadi bahan pertimbangan. Jangan sampai kamu membeli banyak barang tapi tidak bisa membawa. Lebih baik berpikir logis sebelum kemungkinan buruk terjadi. Kamu tidak membuang uang untuk pembelian yang sia-sia.

4. Rencanakan jenis pengeluaran sejak awal

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apakah kamu sudah merencanakan traveling akhir tahun ini? Bagian penting dari perencanaan traveling adalah keuangan. Jangan sampai setelah liburan kondisi keuangan justru menipis. Apalagi kamu terjebak kebiasaan belanja impulsif dengan alasan mumpung traveling.

Sebelum kebiasaan buruk menghampiri, rencanakan jenis pengeluaran sejak awal. Kamu bisa mengalokasikan uang untuk belanja, transportasi, dan biaya hidup, sekaligus untuk dana darurat. Perencanaan jenis pengeluaran sejak awal bisa menjadi panduan agar lebih berhati-hati.

5. Hindari tergiur promosi dan diskon yang menggoda

ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Keberadaan promosi dan diskon adalah cara ampuh yang membuat seseorang terjebak kebiasaan belanja impulsif. Mereka membeli barang bukan karena kepentingan dan fungsi yang nyata. Tapi sekadar memenuhi kepuasan pribadi dengan alasan mumpung harganya murah.

Fenomena seperti ini juga terjadi di tempat traveling. Dalam rangka menghindari kebiasaan belanja impulsif, hindari tergiur promosi dan diskon yang menggoda. Fokus saja pada cinderamata yang akan dibeli sesuai catatan awal. Meskipun harganya murah, tapi jika barang itu tidak diperlukan hanya akan menguras pengeluaran.

6. Mempertimbangkan fungsi barang yang akan dibeli

ilustrasi belanja (pexels.com/Max Fischer)

Banyak hal unik dan menarik yang kamu jumpai selama traveling. Terkadang, beberapa kerajinan dijual oleh masyarakat lokal. Keindahan dan keunikan membuat kamu tertarik ingin membelinya. Di sisi lain, kondisi keuangan juga terbatas.

Untuk menekan kebiasaan belanja impulsif selama traveling, pertimbangkan fungsi barang yang akan dibeli. Jika memang tidak membawa manfaat, lebih baik pembelian ditunda. Jangan sampai travelling usai tapi dompet tidak terisi uang sama sekali.

Baca Juga: 5 Tips Belanja Efektif saat Traveling, Jangan Impulsif!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya