TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Larangan saat Naik Kapal Pesiar yang Harus Kamu Jauhi

Contohnya melakukan prank yang membahayakan orang lain

ilustrasi kapal pesiar yang sedang berhenti di pelabuhan (unsplash.com/Georgy Trofimov)

Berwisata tidak harus dilakukan di darat saja, karena dapat pula dilakukan di atas permukaan laut, seperti menaiki kapal pesiar. Singapura, Genting dan Penang di Malaysia, serta Phuket di Thailand adalah contoh rute populer kapal pesiar yang diminati wisatawan.

Tidak jauh berbeda dari peraturan berkendara di bus, pesawat, atau kereta api, wisatawan yang naik kapal pesiar juga wajib mematuhi peraturan di dalamnya. Kapal pesiar juga mempunyai peraturan, seperti larangan membawa benda tajam atau senjata.

Supaya lebih jelas, kamu wajib menjauhi kelima larangan ini saat naik kapal pesiar. Jangan sampai kamu diturunkan paksa, ya!

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Pesan Tiket Kapal Pesiar?

1. Datang terlalu mepet dengan jam keberangkatan

ilustrasi penumpang yang akan check-in masuk ke dalam kapal pesiar (pixabay.com/neufal54)

Sama seperti saat akan berangkat dengan menggunakan pesawat maupun kereta api, kita perlu datang tepat waktu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, tertinggal kapal. Perlu diketahui bahwa mayoritas kapal pesiar dapat membawa setidaknya 3.000 penumpang dan setiap penumpang yang akan naik ke dalam kapal harus melalui pemeriksaan dokumen dan barang bawaan.

Datang ke pelabuhan terlalu dekat dengan jam keberangkatan tidak dianjurkan, karena berisiko tidak diizinkan masuk atau mengakibatkan kapal pesiar mengalami keterlambatan. Umumnya, kapal pesiar akan singgah di pelabuhan sesuai dengan rute perjalanan kapal selama beberapa jam. Penumpang dapat turun untuk kemudian berwisata di kota tersebut dalam kurun waktu yang sudah ditetapkan.

Kita sebagai penumpang sebaiknya menggunakan timer dari telepon pintar atau jam untuk mengingatkan kita agar dapat kembali ke pelabuhan tepat waktu. Jam lokal di kota tempat kapal pesiar singgah bisa jadi berbeda dari waktu yang digunakan di dalam kapal. Oleh sebab itu, sebaiknya kita bertanya dahulu kepada petugas kapal sebelum turun supaya kita dapat mengatur waktu.

2. Tidak menyimpan barang berharga dengan baik

ilustrasi boarding pass dan paspor (unsplash.com/Global Residence Index)

Sebaiknya kamu tidak meninggalkan paspor atau barang berharga lainnya di koper yang tidak terkunci di dalam kamar, terutama bila kapal akan berlabuh dan semua penumpang turun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kamu dapat menyimpan barang berharga di dalam kotak penyimpanan atau safe deposit box di dalam kamar. Demikian pula simpan kartu kunci yang didapat saat check-in karena penumpang dapat dikenakan denda apabila menghilangkan kartu.

Terkadang pihak kapal pesiar juga akan memberikan gelang sebagai bentuk identitas kepada setiap penumpang yang masuk ke dalam kapal. Sama halnya dengan kartu kunci, penumpang dianjurkan untuk tetap mengenakan gelang tersebut saat beraktivitas baik di dalam kapal pesiar maupun saat turun dari kapal. Jangan lupa untuk membawa paspor sebelum turun dari kapal pesiar untuk berwisata.

3. Mengonsumsi obat-obatan terlarang atau melakukan prank

ilustrasi penggunaan obat terlarang (pexels.com/Piyapong Sayduang)

Kapal pesiar mempunyai bar dan restoran yang menyajikan minuman beralkohol, seperti wine dan bir. Namun, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan hingga mabuk dan membuat keonaran tidak diperbolehkan. Demikian halnya dengan mengonsumsi obat-obatan terlarang yang kemudian menyebabkan orang yang bersangkutan membuat keributan di dalam kapal pesiar.

Aktivitas lelucon praktik atau disebut prank juga tidak diizinkan, karena dapat membahayakan keselamatan penumpang kapal yang lain. Mengutip artikel di laman Aronfeld Trial Lawyers, lalai dalam mengikuti peraturan yang ditetapkan akan mengakibatkan penumpang dikenakan sanksi hukum, denda, dan dikeluarkan dari kapal pesiar, lho!

Baca Juga: 10 Makanan yang Harus Dihindari saat Naik Kapal Pesiar, biar Gak Sakit

4. Sakit berat, tetapi tetap berangkat

ilustrasi gejala sakit perut dan batuk (freepik.com/jcomp)

Pandemik COVID-19 mengajarkan kepada kita akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengisolasi diri, terutama bila sedang sakit. Pastinya kita tidak ingin membatalkan atau mengubah jadwal keberangkatan kapal pesiar. Akan tetapi, bila kondisi tubuh tidak sehat dan membutuhkan perawatan medis sebaiknya menunda keberangkatan.

Petugas kapal pesiar akan memberikan formulir kesehatan yang wajib diisi oleh penumpang sebelum check-in. Tujuan dari pengisian formulir kesehatan tersebut adalah untuk mencegah penularan norovirus yang dapat menyebabkan seseorang muntah dan diare secara tiba-tiba. Pihak kapal pesiar juga akan memberikan pertanyaan skrining terkait gejala virus COVID-19 termasuk riwayat vaksin.

Penumpang dengan riwayat medis tertentu, seperti diabetes, alergi, atau hipertensi, sebaiknya konsultasi terlebih dulu dengan dokter masing-masing sebelum memesan tiket kapal pesiar. Apabila mempunyai preferensi diet tertentu sebaiknya memberitahu pihak kapal pesiar saat melakukan pemesanan tiket.

Verified Writer

Maria Sutrisno

part time penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya