TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Tidur Nyenyak dan Berkualitas saat Hiking, yuk Praktikkan!

Badan jadi lebih segar saat bangun di pagi hari

ilustrasi berkemah (unsplash.com/Cindy Chen)

Ketika camping di gunung, istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk mengisi ulang energi yang terkuras selama pendakian di pagi hingga sore hari. Sayangnya, tak sedikit orang mengalami kesulitan tidur saat hiking. Kalau bisa terlelap pun, biasanya kurang nyenyak dan terbangun beberapa kali.

Biasanya, ini karena tempat tidur kurang terasa nyaman. Wajar saja, sebab peralatan hiking terbatas sehingga banyak orang menggunakan barang seadanya untuk istirahat. Untungnya, ada beberapa tips yang bisa dicoba agar tidur kamu tetap nyenyak dan berkualitas saat hiking. Apa sajakah itu? Simak jawabannya bersama-sama, yuk!

1. Pilih tempat berkemah yang tepat

ilustrasi orang mendirikan tenda (pexels.com/cottonbro studio)

Pertimbangkan dengan cermat tempat di mana kamu akan mendirikan tenda. Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan. Pertama, pilihlah permukaan datar dan bebas dari batu besar atau akar pohon yang membuat tidur tidak nyaman. 

Kalau cuacanya berangin, pilih lokasi tenda dekat pohon besar yang bisa menghalau angin masuk tenda. Selain itu, pastikan lokasinya cukup jauh dari sungai atau aliran air yang suara gemercik airnya bisa mengganggu tidur. Ini sekaligus bertujuan menghindari banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.

2. Investasi pada matras yang nyaman

ilustrasi orang tidur saat berkemah (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur di alam terbuka memang penuh dengan keterbatasan. Tentu kamu gak bisa mengharapkan istirahat di atas kasur yang empuk dan hangat. Yang ada, kamu tidur beralaskan tikar yang permukaannya keras sehingga kamu sulit tidur karena sekujur tubuh terasa sakit.

Saat ini, banyak tersedia matras angin yang bisa dilipat sehingga tak memakan tempat di ransel. Karena diisi angin, kamu jadi bisa tidur lebih nyaman walau di atas bebatuan keras dan tanah yang kasar. Beberapa matras juga dilengkapi pompa yang sudah terpasang langsung dan bisa diisi anginnya dengan cara diinjak. Praktis, kan?

Baca Juga: 5 Persiapan saat Solo Camping di Pantai, Rencanakan dengan Matang!

3. Gunakan bantal ergonomis

ilustrasi berkemah (unsplash.com/Ali Kazal)

Biasanya, ransel dimanfaatkan sebagai bantal yang menyangga kepala saat tidur. Namun, ransel bersifat keras dan tak jarang memicu sakit leher saat kamu bangun di pagi hari. Tentu hal ini menimbulkan rasa gak nyaman saat kamu melanjutkan perjalanan hiking.

Karena itu, kamu bisa menggunakan bantal ergonomis sebagai gantinya. Tenang saja, kamu gak harus membawa bantal besar yang ada di kasurmu. Ada banyak pilihan bantal angin yang bisa dilipat sehingga gak begitu memakan tempat. Hanya tinggal ditiup dan bantal pun bisa digunakan.

4. Kenakan pakaian thermal

ilustrasi tidur di dalam tenda (pexels.com/Vanessa Garcia)

Suhu di gunung cenderung menurun di malam hari. Bagi kamu yang tak biasa dengan cuaca dingin, ini akan menyulitkanmu tidur dengan nyaman. Sebab, kamu akan menggigil sepanjang malam.

Karena itu, pastikan kamu mengenakan pakaian yang sesuai untuk berlindung dari udara dingin. Pakaian thermal seperti long john sangat direkomendasikan dalam hal ini lantaran dapat menghangatkan tubuh. Karena tipis, pakaian ini tak akan menghabiskan banyak tempat di ransel. Kamu juga bisa melapisinya dengan pakaian lain seperti kaos dan jaket.

Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Hiking Adalah Aktivitas yang Cocok bagi Semua Usia

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya