Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret umrah
Potret umrah (IDN Times/Dina Fadillah Salma)

Umrah merupakan salah satu ibadah impian bagi umat muslim di seluruh dunia. Banyak yang menginginkan kesempatan untuk menunaikan ibadah umrah, karena menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tak hanya itu, umrah juga sekaligus merasakan suasana spiritual yang mendalam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Arab Saudi, jumlah jemaah umrah pada kuartal pertama 2025 mencapai 15.222.497 orang. Artinya jumlah ini meningkat 10,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan tren positif kunjungan jemaah internasional ke Tanah Suci. Menandakan semakin besarnya minat umat muslim dunia untuk beribadah ke sana.

Sebelum berangkat umrah, salah satu hal yang paling penting untuk disiapkan adalah visa. Selama ini, kita biasanya harus mengajukan visa umrah khusus atau mengikuti program resmi haji dan umrah.

Namun kini, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memperkenalkan perubahan dalam aturan perjalanan umrah. Melalui kebijakan baru ini, umrah bisa dilakukan dengan semua jenis visa yang sah. Yuk, simak selengkapnya aturan baru berikut ini!

1. Bagian dari Visi Saudi 2030

Kebijakan baru ini merupakan bagian dari Visi Saudi 2030. Tujuannya untuk memperluas wisata religi, sekaligus mempermudah akses bagi umat muslim yang ingin beribadah ke Tanah Suci.

Melalui kebijakan baru ini, pemerintah Arab Saudi berupaya memodernisasi pengalaman umrah dengan sistem digital, prosedur yang lebih sederhana, serta layanan yang inklusif bagi semua kalangan. Nah, salah satu bentuk modernisasinya adalah penyediaan layanan digital di Masjidil Haram. Ada peta interaktif yang dapat diakses langsung melalui ponsel.

Selain itu, ada fasilitas khusus untuk jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas uyang semakin ditingkatkan. Mulai dari kursi roda elektrik, skuter tawaf, hingga jalur akses khusus di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

2. Jenis visa yang berlaku untuk umrah

Potret haji dan umrah di Mekkah (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Dengan aturan baru ini, semua jenis visa yang sah dapat digunakan untuk melaksanakan umrah. Termasuk visa kunjungan pribadi dan keluarga, visa turis elektronik, visa transit, visa kerja, dan lain-lain.

Kebijakan ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi umat muslim dari berbagai negara. Jadi, gak harus melalui proses administrasi yang rumit seperti sebelumnya.

3. Detail aturan baru

Potret Jemaah Umrah (IDN Times/Kevin Handoko)

Untuk mendukung kemudahan tersebut, Kementerian Haji dan Umrah meluncurkan platform digital Nusuk Umrah. Hal ini memungkinkan jemaah memilih paket umrah secara mandiri tanpa perantara, mendapatkan izin digital dengan cepat, serta mengatur jadwal ibadah secara fleksibel.

Platform yang resmi diluncurkan pada 20 Agustus 2025 ini menjadi bagian penting dari transformasi digital layanan haji dan umrah di Arab Saudi. Semua jemaah kini wajib memiliki hotel dan transportasi lokal yang dikonfirmasi lebih dulu melalui platform Nusuk Masar. Selain itu, izin penting seperti akses salat di Rawdah Al Sharifah juga harus diajukan melalui aplikasi Nusuk.

Arab Saudi juga menetapkan batas waktu bagi jemaah. Kamu harus masuk ke negara tersebut paling lambat 13 April 2026 dan meninggalkannya paling lambat 29 April 2026. Setelah tanggal tersebut, akses ke tempat suci untuk umrah akan dibatasi.

Dengan aturan baru ini, siapa pun yang memiliki visa sah bisa merasakan kesempatan beribadah di Tanah Suci dengan lebih mudah dan fleksibel. Bagi kamu yang berencana pergi ke sana, semoga dapat memanfaatkan fasilitas umrah ini, ya!

Editorial Team