Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesawat charter
ilustrasi pesawat charter (commons.wikimedia.org/Raime)

Pernah terpikir untuk naik pesawat charter dan penasaran apa saja aturannya? Sekilas terlihat lebih praktis dan eksklusif, tapi ternyata ada sejumlah ketentuan khusus yang perlu kamu pahami. Mengetahui aturan ini sejak awal bisa bikin perjalananmu terasa lebih nyaman dan bebas ribet.

Kalau kamu terbiasa naik pesawat komersial, pengalaman naik pesawat charter akan terasa cukup berbeda. Mulai dari proses check-in hingga aturan bagasi, semuanya punya sistem sendiri. Yuk, kenali lima aturan naik pesawat charter yang sering bikin kaget penumpang baru.

1. Proses check-in lebih fleksibel, tapi tetap terjadwal

ilustrasi self check-in machine (commons.wikimedia.org/Zheng Zhou)

Pesawat charter tidak mewajibkan penumpang datang berjam-jam lebih awal seperti pesawat komersial. Biasanya, kamu cukup datang 30—60 menit sebelum jadwal keberangkatan. Hal ini membuat perjalanan terasa lebih santai dan efisien.

Meski fleksibel, jadwal tetap harus dipatuhi dengan ketat. Jika terlambat, pesawat bisa langsung berangkat tanpa menunggu lama. Oleh karena itu, komunikasi dengan operator charter menjadi hal yang sangat penting.

2. Pemeriksaan keamanan lebih sederhana

ilustrasi konter check-in di bandara (pixabay.com/ROUNT)

Aturan naik pesawat charter umumnya memiliki proses keamanan yang lebih ringkas. Kamu tidak selalu melewati antrean panjang dan pemeriksaan berlapis seperti di bandara komersial. Namun, standar keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Barang bawaan tetap akan diperiksa, terutama yang berpotensi membahayakan penerbangan. Beberapa operator charter bahkan memiliki aturan khusus terkait barang tertentu. Jadi, jangan asal membawa barang tanpa konfirmasi terlebih dahulu, ya!

3. Aturan bagasi lebih fleksibel, tapi tergantung jenis pesawat

ilustrasi orang berjalan menuju pesawat (pexels.com/Stas Knop)

Salah satu keunggulan pesawat charter adalah aturan bagasi yang lebih longgar. Penumpang sering kali bisa membawa barang tanpa batasan ketat seperti di pesawat komersial. Namun, semuanya tetap bergantung pada kapasitas dan tipe pesawat.

Pesawat kecil memiliki batas muatan yang harus diperhatikan dengan serius. Jika membawa barang berlebih, kamu mungkin diminta mengurangi atau mengatur ulang bagasi. Diskusikan kebutuhan bagasi sejak awal agar tidak terjadi kendala.

4. Penumpang bisa menentukan rute dan jadwal

ilustrasi pesawat charter (pexels.com/Andrew Cutajar)

Berbeda dengan pesawat komersial yang terikat jadwal maskapai, pesawat charter memberi kebebasan memilih waktu terbang. Kamu juga bisa menentukan rute tertentu sesuai kebutuhan. Inilah alasan pesawat charter sering dipilih untuk perjalanan bisnis atau rombongan khusus.

Meski begitu, rute tetap harus sesuai dengan izin penerbangan yang berlaku. Tidak semua bandara bisa diakses kapan saja. Operator charter biasanya akan membantu mengurus perizinan ini sebelum keberangkatan.

5. Aturan identitas tetap wajib dipatuhi

ilustrasi paspor Indonesia (vecteezy.com/aji farid widiyatmono)

Meskipun terkesan eksklusif, penumpang pesawat charter tetap wajib membawa identitas resmi. KTP atau paspor tetap dibutuhkan untuk pencatatan penerbangan. Data penumpang juga akan dilaporkan sesuai regulasi penerbangan yang berlaku.

Perbedaannya, proses verifikasi biasanya lebih cepat dan tidak bertele-tele. Namun, identitas harus valid dan sesuai dengan data yang didaftarkan sebelumnya. Hal ini penting demi keamanan dan kelancaran penerbangan.

Naik pesawat charter memang menawarkan pengalaman terbang yang berbeda dan terasa lebih personal. Dengan memahami aturannya, perjalanan bisa terasa lebih tenang, praktis, dan sesuai ekspektasi sejak langkah pertama di bandara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team