Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret ryokan
Potret ryokan (unsplash.com/Seiya Maeda)

Jepang dikenal sebagai negara dengan biaya hidup yang relatif tinggi, sehingga urusan akomodasi kerap menjadi pertimbangan utama saat merencanakan liburan. Meski demikian, pilihan hotel di Jepang sangat beragam, mulai dari penginapan ramah bujet hingga hotel mewah kelas dunia, semuanya tersedia.

Perbedaan harga dipengaruhi banyak faktor, seperti jenis hotel, lokasi, fasilitas, hingga waktu kunjungan. Nah, supaya tidak salah hitung anggaran, berikut gambaran lengkap kisaran harga hotel di Jepang yang bisa jadi acuan sebelum berangkat.

1. Hostel dan guest house

Hostel dan guest house banyak dipilih backpacker atau solo traveler, karena tarifnya paling terjangkau. Meskipun harganya murah, standar kebersihan di Jepang sangat tinggi. Tamu biasanya mendapatkan tempat tidur di dormitory, loker pribadi, dapur bersama, serta area komunal.

Di kota besar seperti Tokyo dan Osaka, harga hostel berkisar 2.500–4.500 Yen per malam atau sekitar Rp260 ribuan-Rp480 ribuan. Sedangkan, di kota kecil atau area non-wisata, tarifnya bisa lebih rendah. Beberapa hostel modern bahkan menyediakan kamar privat dengan harga sedikit lebih mahal, sekitar 5.000–7.000 Yen per malam atau sekitar Rp500 ribuan-Rp750 ribuan.

2. Capsule hotel

Potret capsule hotel (unsplash.com/Dmitriy Frantsev)

Capsule hotel menjadi salah satu ikon akomodasi Jepang yang praktis. Ruang tidurnya minimalis, fasilitas umum seperti kamar mandi, loker, dan ruang santainya cukup lengkap. Tentunya juga bersih. Capsule hotel umumnya dipisah berdasarkan gender dan cocok untuk menginap singkat.

Harga capsule hotel berada di kisaran 3.000–6.000 Yen per malam atau Rp320 ribuan-Rp640 ribuan. Di lokasi strategis dekat stasiun besar atau pusat kota, harganya bisa naik hingga 7.000 Yen atau Rp750 ribuan, terutama saat akhir pekan atau musim liburan.

3. Hotel bisnis

Hotel bisnis adalah pilihan paling seimbang antara harga dan kenyamanan. Kamarnya memang tidak terlalu luas, tetapi sudah dilengkapi tempat tidur nyaman, kamar mandi dalam, meja kerja, dan WiFi. Lokasinya hampir selalu dekat stasiun, memudahkan mobilitas wisatawan.

Tarif hotel bisnis umumnya berkisar 6.000–10.000 Yen per malam atau sekitar Rp640 ribuan-Rp1 jutaan. Jaringan hotel seperti APA, Toyoko Inn, atau Super Hotel banyak ditemukan di berbagai kota dan menawarkan standar pelayanan yang konsisten.

4. Hotel bintang tiga

Potret kamar hotel yang ekonomis (pexels.com/AJ Ahamad)

Hotel bintang tiga cocok untuk wisatawan yang menginginkan ruang lebih lega dan fasilitas tambahan, seperti restoran, layanan resepsionis 24 jam, hingga penyimpanan bagasi. Hotel jenis ini sering dipilih keluarga atau wisatawan yang menginap lebih lama.

Kisaran harganya berada di angka 10.000–18.000 Yen per malam atau Rp1 jutaan. Di pusat Kota Tokyo atau Kyoto, harga bisa menembus 20 ribu Yen atau Rp2 jutaan, terutama saat high season.

5. Hotel bintang empat dan lima

Hotel kelas atas di Jepang terkenal dengan pelayanan yang sangat detail dan profesional. Selain kamar luas dan fasilitas lengkap, tamu juga bisa menikmati spa, kolam renang, hingga pemandangan kota dari ketinggian.

Harga hotel bintang empat dan lima biasanya mulai dari 20.000–50.000 Yen per malam atau Rp2 jutaan-Rp5 jutaan. Untuk hotel ikonik atau properti internasional di lokasi premium, tarifnya bisa jauh lebih tinggi, terutama saat musim ramai wisatawan.

6. Ryokan

Potret ryokan (unsplash.com/Winged Jedi)

Ryokan menawarkan pengalaman menginap yang berbeda, karena mengusung budaya tradisional Jepang. Tamu tidur di futon, menikmati tatami, serta sering mendapatkan paket makan malam dan sarapan khas Jepang.

Harga ryokan sangat bervariasi, mulai dari 8.000 Yen per malam atau Rp850 ribuan untuk ryokan sederhana hingga 30.000 Yen atau Rp3 jutaan untuk ryokan dengan onsen dan paket kaiseki. Ryokan di daerah wisata alam seperti Hakone, Takayama, atau Kawaguchiko biasanya memiliki tarif lebih tinggi.

7. Pengaruh musim dan event

Musim sangat memengaruhi harga hotel di Jepang. Saat musim sakura (Maret–April), musim gugur (Oktober–November), dan libur panjang seperti Golden Week, harga hotel bisa naik drastis bahkan sulit dipesan mendadak. Sebaliknya, musim dingin di luar area ski dan musim panas setelah Golden Week biasanya menawarkan harga lebih bersahabat.

Sebaiknya, pesan hotel jauh-jauh hari, agar bisa menekan biaya akomodasi. Menginap di area pinggiran kota dengan akses transportasi baik juga seringkali jauh lebih murah dibandingkan pusat kota.

Kisaran harga hotel di Jepang memang bervariasi, tetapi pilihan akomodasinya sangat luas dan bisa disesuaikan dengan bujet maupun gaya liburan. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan waktu yang tepat, liburan ke Jepang tetap bisa nyaman tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan.

Editorial Team