Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanah Lot (pixabay.com/Jürgen_Bierlein)

Liburan ke Bali selalu menjadi impian bagi banyak orang, tak terkecuali warga Jakarta. Namun, meskipun masih berada dalam wilayah Indonesia, perbedaan budaya antara Jakarta dan Bali bisa cukup mengejutkan bagi sebagian orang.

Setiap daerah di Indonesia memang memiliki keunikannya masing-masing. Bali pun terkenal dengan tradisi, serta budayanya yang sangat kental. Perbedaan ini seringkali memunculkan culture shock bagi orang Jakarta yang berkunjung ke Bali, apalagi kalau baru pertama kali berkunjung.

Bali tidak hanya menawarkan keindahan pantai dan alamnya, tetapi juga cara hidup yang berbeda dari kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta. Perbedaan ini dapat terlihat dalam banyak aspek, mulai dari interaksi sosial hingga kebiasaan sehari-hari.

Berikut IDN Times akan membahas lima culture shock yang paling sering dialami warga Jakarta saat berlibur ke Bali.

1. Tata krama dan kesopanan dalam berkomunikasi

Ilustrasi orang Bali (pixabay.com/christopher1710)

Salah satu culture shock pertama yang sering dirasakan orang Jakarta di Bali adalah perbedaan dalam cara berkomunikasi. Di Jakarta, komunikasi cenderung lebih cepat dan langsung, sesuai dengan ritme hidup yang serba cepat.

Namun, di Bali, masyarakat lokal lebih mengutamakan tata krama dan kesopanan, sehingga percakapan seringkali dimulai dengan sapaan lebih santun dan penuh penghormatan.

Hal ini mungkin terasa canggung bagi orang Jakarta yang terbiasa dengan komunikasi yang to the point. Di Bali, sangat penting untuk menunjukkan penghargaan dan kesopanan, terutama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau masyarakat lokal.

Pengalaman ini bisa memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya tata krama dalam komunikasi sehari-hari. 

2. Pemandangan pura di mana-mana

Editorial Team

Tonton lebih seru di