Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pantai Senggigi, Lombok (unsplash.com/tandyarachmat)

Lombok yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat sering menjadi destinasi wisata alternatif untuk menikmati indahnya pulau tropis. Pulau di bagian timur Bali itu semakin populer dari tahun ke tahun, terutama setelah adanya Sirkuit Mandalika. Pantas saja kalau makin banyak pula pelancong yang ingin menikmati keindahan Lombok, termasuk turis mancanegara.

Buat kamu yang berencana liburan ke Lombok, penting memahami kapan bulan terbaik dan bulan yang sebaiknya dihindari untuk mengunjunginya. Tujuannya supaya liburanmu lebih maksimal dan nyaman, tanpa harus merasa penuh sesak dengan wisatawan lainnya.

Berikut bulan-bulan yang sebaiknya dihindari untuk liburan ke Lombok, karena bikin liburan jadi kurang maksimal dan kurang nyaman.

1. Desember–Februari

Gunung Rinjani, Lombok (unsplash.com/wollio)

Layaknya sebagian besar wilayah Indonesia, Lombok akan mengalami puncak musim hujan sekitar bulan Desember, Januari, dan Februari. Selama tiga bulan curah hujan cenderung tinggi dibanding awal maupun akhir musim hujan. Tentu hal ini kurang cocok untuk kamu yang ingin melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti mendaki, snorkeling, maupun diving.

Jalur pendakian akan lebih lembap dan cuaca mudah berubah, sehingga dapat membahayakan keselamatan. Demikian pula kalau kamu ingin menikmati keindahan bawah lautnya. Tingkat visibilitas relatif lebih rendah dan gelombang akan lebih tinggi pada musim hujan.

Selain musim, akhir Desember hingga awal Januari merupakan libur Natal dan Tahun Baru yang berpotensi membuat Lombok lebih ramai dibandingkan biasanya. Meski Januari hingga Februari termasuk low season, tetapi kamu perlu berpikir ulang terkait keamanan dan kenyamanan selama berada di sana. 

2. Juli–Agustus

Editorial Team

Tonton lebih seru di