Di tengah ritme hidup yang serba cepat, liburan sering kali berubah jadi daftar target: harus ke mana, foto apa, dan jam berapa pindah tempat. Di sinilah konsep soft life travel muncul sebagai antitesisnya, yakni cara bepergian yang lebih pelan, lebih sadar, dan lebih ramah pada diri sendiri. Bukan tentang seberapa jauh pergi, tapi seberapa utuh kita kembali. Liburan jenis ini mengajak kita menurunkan ekspektasi, berhenti mengejar validasi, dan mulai menikmati momen tanpa tergesa-gesa.
Pendekatan ini juga tercermin dari pilihan destinasi dan aktivitasnya. Soft life travel cenderung memilih tempat-tempat dengan ritme tenang. Yuk, simak di bawah ini daftar inspirasi melakukan soft life travel, mulai dari destinasi hingga aktivitas yang cocok!
