Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Kota Bangkok, Thailand
potret Kota Bangkok, Thailand (unsplash.com/Waranont (Joe))

Bangkok memang selalu punya daya tarik yang sulit ditolak. Kota ini hidup 24 jam, penuh warna, aroma street food yang menggoda, dan pemandangan urban yang berpadu dengan budaya tradisional. Banyak orang yang datang ke sini untuk berbelanja, mencicipi kuliner lokal, atau sekadar menikmati suasana tropis yang dinamis. Tapi, di balik semua pesonanya, Bangkok juga bisa jadi tempat yang membuat kantong cepat menipis kalau kurang cermat dalam mengatur perjalanan.

Banyak wisatawan yang merasa uang mereka habis begitu cepat tanpa sadar ke mana perginya. Entah karena tergoda harga murah di pasar, salah pilih transportasi, atau tidak memahami sistem pembayaran lokal. Padahal, dengan sedikit perencanaan dan pengetahuan dasar, traveling ke Bangkok bisa jauh lebih hemat dan menyenangkan. Supaya perjalanan tetap seru tanpa menguras saldo, berikut lima kesalahan yang sering dilakukan wisatawan saat berkunjung ke ibu kota Thailand ini.

1. Terlalu mudah tergoda belanja di pasar Chatuchak

potret pasar Chatuchak, Bangkok (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Pasar Chatuchak memang legendaris, bahkan disebut sebagai salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara. Ribuan kios menjual berbagai barang, dari pakaian, suvenir, hingga tanaman hias. Tapi di sinilah banyak wisatawan kehilangan kendali. Harga yang terlihat murah sering membuat orang kalap belanja tanpa sadar kalau barang yang dibeli sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Masalahnya, banyak pedagang di pasar ini juga pandai memikat pembeli dengan potongan harga yang terdengar menggiurkan. Kalau tidak hati-hati, bisa jadi semua uang habis untuk barang-barang impulsif. Sebelum belanja, sebaiknya buat daftar prioritas dan patuhi batas anggaran. Dengan begitu, dompet tetap aman, dan barang yang dibawa pulang pun benar-benar bernilai.

2. Mengabaikan transportasi umum dan terlalu sering naik tuk-tuk

potret tuk tuk (commons.wikimedia.org/Brownie13)

Tuk-tuk memang ikonik dan seru, tapi kalau terlalu sering naik tanpa menawar, ongkosnya bisa membengkak. Banyak wisatawan baru yang tidak sadar kalau tarif tuk-tuk sering kali jauh lebih mahal dibanding BTS Skytrain atau MRT. Walau naik tuk-tuk terasa lebih lokal dan menyenangkan, tapi kalau jarak jauh dan sering dilakukan, biayanya bisa menggerus anggaran perjalanan dengan cepat.

Bangkok sebenarnya punya sistem transportasi umum yang efisien dan terjangkau. BTS, MRT, hingga bus kota bisa menjangkau banyak tempat wisata populer dengan harga yang masuk akal. Gunakan transportasi ini untuk rute panjang, dan simpan pengalaman naik tuk-tuk hanya untuk perjalanan singkat atau sekadar menikmati sensasi khas Bangkok.

3. Makan di tempat terlalu turistik

potret Khao San Road, Bangkok (commons.wikimedia.org/Sharon Hahn Darlin)

Banyak wisatawan berpikir makan di kawasan populer seperti Khao San Road atau Siam Square lebih aman dan nyaman. Padahal, tempat makan di area wisata sering kali memasang harga lebih tinggi dari rata-rata. Tak jarang pula rasa makanannya justru kalah autentik dibanding warung lokal yang ada di pinggir jalan.

Kalau ingin merasakan cita rasa asli Thailand sekaligus menghemat pengeluaran, cobalah makan di area yang lebih lokal seperti Victory Monument atau Talad Rot Fai. Makanan di sana tidak hanya lebih murah, tapi juga lebih kaya rasa dan atmosfernya lebih hangat. Dengan begitu, pengalaman kuliner di Bangkok terasa lebih berkesan dan tidak membuat saldo terkuras.

4. Tidak menukar uang di tempat yang tepat

potret bandara (unsplash.com/Raymond Okoro)

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah menukar uang di bandara atau tempat dengan kurs tinggi. Banyak wisatawan yang terburu-buru dan akhirnya rugi karena nilai tukar yang tidak menguntungkan. Padahal, di pusat kota Bangkok terdapat banyak money changer resmi dengan kurs yang jauh lebih baik.

Sebelum berangkat, sebaiknya lakukan riset kecil tentang tempat penukaran uang terbaik. Hindari pula menukar uang di tempat sepi atau tidak memiliki izin resmi. Selain menghemat, hal ini juga melindungi dari risiko penipuan. Dengan kurs yang tepat, anggaran perjalanan bisa lebih panjang dan efisien.

5. Tidak mengatur pengeluaran harian

ilustrasi pria trauma finansial (freepik.com/freepik)

Kesalahan paling klasik adalah tidak mengatur pengeluaran harian selama di Bangkok. Banyak yang merasa uang masih banyak di awal perjalanan, lalu menghabiskannya tanpa perhitungan. Begitu di pertengahan liburan, barulah terasa keuangan mulai menipis, sementara masih banyak tempat menarik yang ingin dikunjungi.

Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah menetapkan batas pengeluaran setiap hari. Gunakan aplikasi catatan keuangan atau metode amplop digital agar pengeluaran lebih terkontrol. Dengan begitu, setiap hari terasa lebih ringan tanpa khawatir kehabisan uang sebelum waktu pulang tiba.

Menjelajahi Bangkok memang selalu seru, tapi sedikit kelengahan bisa membuat biaya membengkak tanpa terasa. Dengan memahami kesalahan umum di atas, perjalanan bisa berjalan lebih nyaman dan menyenangkan. Jangan sampai liburan yang seharusnya jadi pengalaman indah justru berakhir dengan stres karena saldo menipis. Sedikit perencanaan bisa membuat perjalanan di Kota Senyum ini jauh lebih berkesan dan ramah di kantong.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy