5 Perbedaan Transjakarta BRT dan Non BRT yang Perlu Kamu Tahu

Transjakarta menawarkan dua jenis layanan bus, yakni BRT dan non-BRT. BRT memiliki jalur khusus yang memisahkan bus dari kendaraan lain, sehingga membuat perjalanan lebih cepat. Sementara itu, Transjakarta non-BRT melayani jalur umum dan lebih fleksibel, meski terpapar kemacetan.
Kedua layanan ini memiliki perbedaan yang cukup menarik. Berikut lima perbedaan Transjakarta BRT dan non-BRT yang perlu kamu ketahui sebagai panduan memilih moda transportasi terbaik.
1. Jalur operasional
Transjakarta BRT beroperasi di jalur khusus atau busway yang dirancang untuk memisahkan bus dari kendaraan lain. Jalur ini dilengkapi pembatas beton, sehingga kendaraan selain Transjakarta tidak dapat melintas. Hal ini memastikan kelancaran operasional BRT tanpa hambatan.
Sebaliknya, layanan non-BRT menggunakan jalur umum yang sama dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum lainnya. Meskipun lebih fleksibel, bus non-BRT harus menghadapi kepadatan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk. Kondisi ini dapat memengaruhi waktu tempuh perjalanan.
Perbedaan jalur operasional ini menjadi poin penting dalam memilih layanan. Jika ingin perjalanan bebas hambatan, BRT adalah pilihan tepat. Namun, non-BRT lebih cocok untuk menjangkau area yang tidak terlayani jalur busway.