Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makan di saat mendaki gunung
ilustrasi makan saat mendaki gunung (freepik.com/rawpixel-com)

Intinya sih...

  • Lama waktu dan aktivitas selama mendaki mempengaruhi kebutuhan kalori dan porsi makanan yang harus dibawa.

  • Pilih jenis makanan bergizi dengan karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta pertimbangkan peralatan masak yang dibutuhkan.

  • Rencanakan cara mengolah makanan dengan aman, bawa air secukupnya, dan hindari mencemari lingkungan saat memasak dan membersihkan peralatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Persiapan mendaki gunung tidak hanya soal fisik, barang penunjang, atau pakaian dan sepatu yang nyaman. Hal lain yang juga perlu dipikirkan adalah asupan makanan yang tepat agar pendaki bisa tetap fokus dan bertenaga selama berada di alam bebas.

Membawa makanan untuk mendaki bukan sekedar memasukkan bekal ke dalam tas tanpa perhitungan. Karena, tanpa perencanaan yang matang, makanan yang dibawa tidak bisa berfungsi sebagai semestinya, justru malah menimbulkan masalah selama pendakian.

Karenanya, sebelum memutuskan membawa perbekalan makan untuk mendaki gunung, simak dulu pertimbangan pentingnya seperti berikut ini. Dengan begitu, kamu bisa persiapan lebih matang, deh!

1. Lama waktu dan aktivitas selama mendaki

ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)

Semakin lama waktu mendaki, maka semakin berat aktivitas yang harus dilalui. Dengan begitu, kalori yang terbakar juga makin banyak dan otomatis lebih banyak juga makanan yang harus dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap berstamina.

Memang jumlah kebutuhan makan setiap orang berbeda-beda. Namun, umumnya untuk orang dewasa setiap harinya harus memenuhi target konsumsi makanan sekitar 2.000—4.000 kalori.

Dengan melakukan pertimbangan lama waktu dan aktivitas selama mendaki, kamu dapat memperhitungkan porsi makanan dan seberapa banyak camilan yang akan dibawa, agar tidak berlebihan sampai membebani tas atau malah kekurangan dan menggangu stamina.

2. Jenis makanan

ilustrasi makanan di gunung (pexels.com/apertur2.8: )

Memilih jenis makanan untuk mendaki gunung tidak boleh asal, bahkan kualitas lebih penting daripada kuantitas makanan tersebut. Agar kalori tubuh terpenuhi selama mendaki, bawa makanan yang bergizi dengan karbohidrat kompleks, protein, dan jumlah lemak sehat yang cukup.

Pilih juga makanan yang mudah dibawa, tahan lama dan rasanya enak, sehingga kamu lebih bersemangat untuk menyantapnya. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membawa rempah dan produk segar seperti buah atau sayuran, tapi pastikan memilih yang tidak mudah busuk seperti wortel, brokoli, apel, dan jeruk dan sebaiknya konsumsi di awal perjalanan.

Rencanakan juga menu makanan untuk sarapan, makan siang, makan malam, serta camilan dengan porsi seimbang supaya tidak bingung. Demi alasan kemanan, pastikan untuk membawa sedikit makanan cadangan, agar tubuh tetap cukup energi jika terjadi hal tidak terduga.

3. Peralatan yang digunakan

ilustrasi memasak di gunung (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Membawa bahan makanan atau makanan siap saji saat mendaki gunung terasa sia-sia jika tidak membawa peralatan masaknya. Pertimbangkan untuk membawa peralatan masak yang kokoh dan dapat menahan panas tinggi.

Buat juga daftar peralatan masak kecil seperti sendok, pisau, talenan, spatula, serta wadah yang ringan namun tahan lama. Untuk menjaga makanan tetap segar, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membawa kotak pendingin (cooler).

Selain itu, pikirkan juga cara mengemas makanan dan cara memasaknya di perkemahan. Pastikan memilih jenis bahan bakar yang sesuai dengan situasi berkemah agar tidak membahayakan dan tetap aman.

4. Kemanan makanan

ilustrasi makanan saat mendaki gunung (pexels.com/Денис Лобанов)

Berada di alam terbuka membuat makanan lebih rentan terkena bakteri jika tidak ditangani dengan benar. Karena itu, rencanakan bagaimana cara mengolah makanan tersebut. Sebaiknya, hindari membawa daging mentah yang mudah rusak tanpa disimpan dalam pendingin.

Jika pendakian dilakukan lebih dari sehari, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membawa makanan yang tahan disimpan di suhu ruang. Pastikan juga tidak memerlukan pendinginan atau kemasan khusus, seperti makanan siap saji, buah utuh atau kering, mi instan, hingga daging kalengan.

Untuk berjaga-jaga, bawa juga lebih banyak piring dan peralatan masak. Jangan gunakan piring dan peralatan yang sebelumnya digunakan untuk menaruh bahan mentah untuk menyajikan makanan sudah matang.

Bawa tisu atau hand sanitizer untuk membersihkan tangan dan peralatan makan. Namun, ingat untuk tidak membuang sampah sembarangan, cuci alat masak tanpa sabun serta tidak dekat sumber air mengalir agar lingkungan tidak tercemar.

5. Akses air

ilustrasi memasak air di gunung (pexels.com/Dương Nhân)

Ketersediaan air di setiap jalur pendakian bisa sangat bervariasi dan hal ini akan mempengaruhi jenis makanan yang akan kamu bawa. Jika sekiranya di tempat mendaki tersebut sulit menemukan air mengalir, sebaiknya bawa air dari rumah dengan jumlah lebih banyak

Air yang cukup banyak tersebut bukan hanya digunakan untuk membersihkan makanan tapi juga untuk dikonsumsi. Karena, melansir laman fsis.usda.gov, sebersih dan sesegar apapun kelihatannya air danau, tidak disarankan untuk mengandalkan air tersebut untuk dikonsumi.

Kelima hal di atas bisa kamu pertimbangkan sebelum membawa makanan untuk mendaki gunung. Semoga informasi ini bermanfaat dan tidak membuat kamu kewalahan saat mendaki nanti, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team