Sleeping Bag Sintetis dan Bulu Angsa, Mana yang Lebih Bagus?

- Sleeping bag sintetis terbuat dari serat buatan, ringan, dan cocok untuk suhu sedang hingga dingin.
- Sleeping bag bulu angsa lembut, ringan, tahan panas, tapi rentan saat basah dan memerlukan perawatan khusus.
- Sintetis lebih ramah di kantong dan mudah dirawat, sementara bulu angsa tahan lama dengan harga mahal.
Kalau kamu suka mendaki gunung atau camping di alam terbuka, sleeping bag menjadi salah satu gear wajib yang harus kamu punya. Namun, saat memilih sleeping bag, kamu pasti akan dihadapkan pada dua pilihan utama, yakni sleeping bag sintetis dan sleeping bag bulu angsa (down).
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, lantas mana yang sebaiknya dipilih? Manakah yang lebih baik di antara sleeping bag sintetis dan sleeping bag bulu angsa untuk kebutuhan mendaki? Ini beberapa kelebihan dan kekurangannya!
1. Bahan dan struktur dasarnya

Sintetis:
Sleeping bag berbahan sintetis umumnya dibuat dari serat buatan, seperti poliester yang diformulasikan untuk meniru fungsi isolasi dari bulu hewan. Meskipun tampilannya terlihat lebih tebal, bobotnya tetap ringan, sehingga nyaman dibawa bepergian.Bulu angsa:
Teksturnya super lembut dan dikenal punya daya tahan panas yang sangat baik. Salah satu keunggulannya adalah bobot yang sangat ringan serta kemampuan dikompres menjadi ukuran kecil, sehingga cocok untuk pendakian atau traveling minimalis.
2. Kemampuan menahan angin

Down unggul di suhu ekstrem.
Sleeping bag bulu angsa punya insulasi yang sangat baik dan cocok untuk suhu dingin ekstrem, seperti di gunung tinggi atau daerah bersalju.Sintetis cocok untuk suhu sedang hingga dingin.
Meski tidak sehangat bulu angsa, sleeping bag sintetis cukup bisa diandalkan di suhu sekitar 5—15 derajat Celsius, cocok buat pendakian di Indonesia.
3. Ketahanan saat basah

Sintetis juaranya!
Sleeping bag sintetis tetap bisa menghangatkan tubuh walau dalam kondisi lembap atau basah. Cocok banget buat kamu yang hiking di daerah tropis yang sering hujan.Bulu angsa rentan kehilangan insulasi saat basah.
Bulu angsa gampang menggumpal jika terkena air, sehingga bikin fungsinya menurun drastis. Kecuali kamu pakai yang versi down tahan air (yang harganya jauh lebih mahal).
4. Bobot dan berat saat dikemas

Bulu angsa lebih ringan dan kompak.
Gak heran kalau sleeping bag berbahan bulu angsa jadi pilihan utama para pendaki ultralight. Ukurannya bisa ditekan hingga sekecil botol minum, bikin tas carrier jadi lebih ringan dan ringkas.Sintetis lebih besar dan berat.
Meski ringan, sleeping bag sintetis tetap butuh ruang lebih besar di tas carrier kamu. Diperlukan kelihaian saat melipat sleeping bag jenis satu ini.
5. Harga dan bujet

Sintetis lebih ramah di kantong.
Cocok buat pendaki pemula atau kamu yang baru mulai menjelajahi dunia outdoor.Bulu angsa mahal, tapi investasi jangka panjang.
Sleeping bag berbahan bulu angsa dikenal tahan lama dan bisa digunakan dalam jangka waktu bertahun-tahun, asalkan perawatannya dilakukan dengan baik dan sesuai petunjuk.
6. Perawatan dan penyimpanan

Sintetis gampang dicuci dan dirawat.
Kamu bisa mencucinya dengan mesin cuci biasa dan nggak terlalu khawatir soal penyimpanan.Down butuh perlakuan khusus.
Harus dicuci dengan deterjen khusus dan disimpan di tempat yang longgar agar bulunya gak rusak.
Kalau kamu lebih sering mendaki di Indonesia atau daerah tropis, sleeping bag sintetis lebih ideal. Karena kondisi alamnya cocok. Namun, kalau kamu suka ekspedisi ke dataran tinggi atau negara bersuhu ekstrem, sleeping bag bulu angsa adalah pilihan tepat.
Keduanya sama-sama punya nilai plus dan minus. Kuncinya adalah memilih sesuai kebutuhan dan kondisi tempat kamu mendaki. Jangan cuma lihat harga atau merek, tapi perhatikan juga fungsinya di lapangan.
Jadi, kamu tim sleeping bag sintetis atau bulu angsa? Apa pun pilihannya, pastikan kamu tetap nyaman dan aman selama perjalanan, ya!