Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkemah
ilustrasi berkemah (pexels.com/Kamaji Ogino)

Intinya sih...

  • Memanfaatkan lapisan pakaian secara maksimal untuk menjaga tubuh tetap hangat dan kering.

  • Cari atau buat tempat berlindung yang tertutup untuk melindungi tubuh dari angin kencang dan suhu dingin gunung.

  • Gunakan api untuk menghangatkan tubuh, pastikan api dibuat dengan aman dan jaga asupan energi dengan makanan dan minuman hangat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendaki gunung selalu menawarkan pengalaman yang menantang, sekaligus menyenangkan, khususnya ketika berhasil mencapai puncak. Namun, tantangan terbesar yang kerap dihadapi oleh para pendaki adalah cuaca dingin di malam hari, karena bisa berubah menjadi sangat ekstrem.

Sleeping bag pada umumnya menjadi perlengkapan penting untuk memastikan tubuh tetap hangat. Sayangnya, sering kali banyak pendaki yang justru lupa atau terjadi keadaan darurat yang membuat sleeping bag tersebut tidak tersedia. Berikut ini beberapa tips bertahan saat cuaca dingin di gunung tanpa sleeping bag agar tubuh tetap hangat dan nyaman.

1. Memanfaatkan lapisan pakaian secara maksimal

ilustrasi berkemah (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Menghadapi dinginnya gunung tanpa sleeping bag dapat dilakukan dengan memanfaatkan pakaian secara berlapis. Gunakan teknik layering, mulai dari lapisan dasar untuk menyerap keringat, lapisan tengah untuk menahan panas tubuh, dan lapisan luar sebagai pelindung angin, serta paparan udara dingin.

Pakaian yang berlapis dapat membuat tubuh menjadi lebih hangat, karena udara terperangkap di antara kain sebagai insulasi alaminya. Pastikan pula pakaian tetap dalam kondisi kering karena kelembaban bisa mempercepat hilangnya panas tubuh.

2. Cari atau buat tempat berlindung yang tertutup

ilustrasi berkemah (pexels.com/The Duluwa🇳🇵)

Jika tidak memiliki sleeping bag, maka tempat berlindung yang tertutup sangat penting untuk bisa menjaga tubuh dari terpaan angin kencang. Kamu bisa memanfaatkan tenda, ponco, atau bahkan membuat bivak sederhana dari ranting dan juga daun yang ada di area sekitar pendakian.

Angin gunung dapat membuat suhu terasa lebih dingin daripada suhu yang sebenarnya, sehingga penting untuk meminimalisir paparan secara langsung. Dengan adanya pelindung ini, maka panas tubuh pun akan lebih terjaga dan potensi hipotermia pun dapat diminimalisir.

3. Gunakan api untuk menghangatkan tubuh

ilustrasi api unggun (pexels.com/Alex P)

Api unggun merupakan cara efektif untuk menambah kehangatan ketika malam hari di gunung. Selain memberikan rasa hangat, tentunya api dapat membantu mengeringkan pakaian atau perlengkapan yang lembap akibat paparan udara atau bahkan hujan yang terjadi di gunung.

Pastikan api unggun tersebut dibuat dengan aman yang sesuai dengan aturan, sehingga tidak sampai menimbulkan kebakaran hutan. Duduklah dekat api dengan tetap menjaga jarak aman agar panasnya dapat dirasakan tanpa berpotensi merusak pakaian atau perlengkapan.

4. Jaga asupan energi dengan makanan dan minuman hangat

ilustrasi energy bar (unsplash.com/Denny Müller)

Tubuh memerlukan energi ekstra untuk bisa melawan dingin, sehingga penting agar bisa terus mengonsumsi makanan dengan kalori yang cukup tinggi. Makanan ringan, seperti coklat, kacang, atau makanan instan ternyata cukup efektif untuk membantu menjaga stamina tubuh agar tidak cepat hilang.

Minuman hangat seperti teh atau kopi juga bisa memberikan rasa nyaman, sekaligus menghangatkan tubuh dari dalam. Dengan asupan yang cukup, maka metabolisme tubuh pun akan tetap aktif dan panas tubuh akan lebih terjaga.

Bertahan di tengah cuaca dingin gunung tanpa sleeping bag memang memerlukan persiapan dan juga strategi yang tepat. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, maka kamu bisa melewati malam yang dingin dengan aman tanpa risiko kedinginan yang ekstrem. Ingatlah bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam pendakian, sehingga jika memungkinkan, usahakan untuk selalu membawa sleeping bag!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team