ilustrasi dokumen perjalanan (pexels.com/Vlada Karpovich)
Single entry biasanya lebih mudah didapatkan karena syaratnya tidak terlalu rumit. Cukup dengan paspor, tiket pulang-pergi, bukti akomodasi, dan rekening tabungan, banyak negara sudah bisa memberikan visa jenis ini. Untuk wisatawan pemula, single entry seringkali jadi opsi pertama karena risikonya kecil dan prosesnya lebih singkat.
Sebaliknya, multiple entry punya persyaratan yang lebih ketat. Selain dokumen dasar, kamu mungkin diminta menunjukkan riwayat perjalanan internasional, bukti keuangan yang lebih kuat, hingga alasan logis mengapa butuh keluar masuk berkali-kali. Contoh, untuk mendapatkan multiple entry Jepang, biasanya hanya diberikan kepada pelancong yang sudah beberapa kali berkunjung sebelumnya. Jadi, dari sisi administratif, single entry memang lebih ramah untuk pemula, sementara multiple entry lebih cocok bagi traveler berpengalaman.
Visa perjalanan, baik single entry maupun multiple entry, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung tujuan dan pola perjalananmu. Memilih jenis visa yang tepat akan sangat menentukan kenyamanan liburan, terutama jika kamu ingin berkeliling ke lebih dari satu negara dalam satu trip. Jadi, sudah tahu visa mana yang paling cocok dengan gaya traveling kamu?