4 Jenis Kebocoran Ban Motor yang Gak Bisa Ditambal

- Kebocoran pada sisi dinding ban
- Kebocoran akibat kerusakan velg
- Ban terlalu aus atau tipis
- Ban yang sudah retak atau terbelah
Ban bocor bisa jadi masalah umum yang kerap dialami para biker. Penyebabnya beragam, bisa karena ban tertusuk paku, velg motor pengok, atau bisa juga karena usia ban sudah kelewat uzur. Biasanya, ban yang bocor bisa ditambal lagi. Tapi gak semua kebocoran bisa ditambal.
Ada beberapa jenis kebocoran yang gak bisa ditambal. Kalau pun bisa ditambal, masa pakainya pasti tidak akan lama dan bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Nah, berikut jenis-jenis kebocoran ban motor yang gak bisa ditambal sehingga kamu harus membeli ban baru.
1. Kebocoran pada sisi dinding ban

Kebocoran pada sisi dinding ban adalah salah satu jenis kebocoran yang tidak bisa ditambal. Dinding ban adalah bagian yang sangat penting, karena ia berfungsi untuk menjaga bentuk ban dan menahan tekanan dari dalam. Jika ada kebocoran atau sobekan pada bagian dinding ban, hal itu akan sangat berbahaya karena dinding ban tidak dapat menerima tekanan dengan baik setelah ditambal. Kebocoran di bagian ini dapat menyebabkan ban meletus saat digunakan, yang berisiko tinggi bagi pengendara. Jika ban memiliki kebocoran pada dindingnya, lebih baik mengganti ban tersebut daripada mencoba untuk menambalnya.
2. Kebocoran akibat kerusakan velg

Kebocoran yang terjadi karena kerusakan pada velg juga tidak bisa diperbaiki dengan cara menambal. Velg yang bengkok atau tergores bisa menyebabkan kebocoran udara secara perlahan. Ketika velg tidak rata, ban akan kesulitan menempel dengan sempurna pada permukaan velg, sehingga udara bisa keluar sedikit demi sedikit.
Dalam kasus ini, menambal ban tidak akan efektif, karena kebocoran berasal dari kontak yang tidak sempurna antara velg dan ban. Jika velg rusak, velg tersebut harus diganti atau diperbaiki terlebih dahulu sebelum menggunakan ban yang baru.
3. Ban terlalu Aus atau tipis

Ban motor yang sudah aus atau tipis juga tidak bisa ditambal dengan aman. Ketika tapak ban sudah sangat tipis, maka kemampuannya untuk menahan tekanan udara dan melindungi komponen dalam ban menjadi berkurang. Kebocoran kecil pada ban yang sudah tipis akan lebih sulit ditambal dengan benar dan bisa menyebabkan kebocoran lebih besar dalam waktu singkat.
Selain itu, ban yang sudah aus akan lebih rentan terhadap tusukan atau kerusakan lain. Oleh karena itu, jika tapak ban sudah menipis atau mencapai batas yang ditentukan, penggantian ban adalah solusi yang lebih baik daripada mencoba menambalnya.
4. Ban yang sudah retak atau terbelah

Jika ban motor mengalami retak atau terbelah, kebocoran yang terjadi tidak dapat diperbaiki dengan cara ditambal. Retakan pada permukaan ban bisa terjadi karena gesekan berlebihan, kualitas ban yang menurun seiring waktu, atau benturan keras. Retakan tersebut bisa semakin melebar dan menyebabkan kebocoran udara.
Jika ban sudah mengalami retakan atau robekan, menambalnya hanya akan menjadi solusi sementara dan berisiko besar. Ban yang retak atau terbelah sebaiknya diganti dengan yang baru agar tidak membahayakan keselamatan pengendara.
So, kalau sumber kebocoran ban motormu adalah satu satu di atas, segera lakukan penggantian ban untuk memastikan perjalanan tetap aman. Selalu ingat bahwa keselamatan berkendara adalah hal yang utama, dan kondisi ban yang baik sangat berpengaruh terhadap stabilitas dan kenyamanan berkendara.