Kampas Rem Fenrir Jadi Andalan Juara di Scooterprix 2025

Jakarta, IDN Times - Merek kampas rem Fenrir Engineering menegaskan komitmennya dalam dunia motorsport Indonesia, lewat partisipasinya di ajang Scooterprix 2025 Round 3 yang digelar 9-10 Agustus di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Pada ajang ini, produk kampas rem Fenrir digunakan pada beberapa tim balap dan pembalap yang tersebar di berbagai kelas.
"Pada sistem pengereman selain pakem, ada hal penting lainnya yang diperlukan pembalap. Di antaranya adalah konsistensi, dengan Fenrir saya bisa melakukan pengereman lebih smooth dan stabil dari awal sesi latihan hingga balap tanpa ada kendala," ujar Abdul Aziz yang berstatus Juara Pertama di kelas 2T FFA Large Frame.
1. Hadir dalam beberapa varian

Kampas rem Fenrir hadil dalam beberapa varian Stage (S1-S4) yang dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan pembalap maupun gaya berkendara. S1 dan S2 memakai material ceramic fusion dengan serat kevlar, yang memberikan cengkeraman kuat namun nyaman buat harian.
Lalu S3 dibuat dari material sintered yang menawarkan ketahanan tinggi terhadap panas dan performa konsisten di kondisi ekstrem. Sementara varian S4 menggunakan komposisi carbon fiber ceramic untuk performa maksimal di lintasan balap.
2. Mencatatkan banyak juara

Tim Hoentoe Racing di kelas 2T mencatatkan hasil yang sangat baik, dengan pembalap Abdul Aziz mengantongi tiga podium, dan rekannya Saeful Anwar yang juga tampil konsistem, menyapu podium di tiga kelas.
Lalu di Small Frame, AJM Scooter House dan WP Sport menghadirkan duel sengit lewat Putra Pea, yang sukses dua kali finis di posisi dua.
3. Kemampuan pengereman yang konsisten

Pembalap lain yang menggunakan Fenrir yakni Rizki Raffan (Genkai Garage) di kategori pemula. Ia membuat kejutan dengan meraih posisi dua. Tim Vesbooth Racing lewat Octovier dan Kawan Lama Vespa lewat Andi Mustana juga bertarung ketat, finish di posisi empat dan lima di dua kelas berbeda.
Varian yang digunakan, varian Fenrir S1, S2, dan S4 yang banyak digunakan di Scooter Prix kali ini terbukti sukses bekerja secara konsistem di tengah pengereman berulang kali yang dilakukan para pembalap sepanjang balapan.