Ancaman Tarif AS 50 Persen Picu Kerugian Besar Industri Daging Brasil

- Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif impor baru terhadap produk Brasil mulai Jumat pekan ini sebagai bagian dari kebijakan perdagangan resiprokal.
- ABIEC memperkirakan potensi kerugian hingga 1 miliar dolar AS pada semester II tahun ini jika tarif baru diberlakukan, berdampak signifikan pada pasar global.
Jakarta, IDN Times - Para pelaku industri daging sapi di Brasil tengah dihadapkan dengan ancaman tarif impor baru dari Amerika Serikat (AS) sebesar 50 persen. Pengumuman rencana pemberlakuan tarif ini disampaikan Presiden AS Donald Trump dan diperkirakan mulai diberlakukan pada Jumat (1/8/2025).
Menurut estimasi Asosiasi Eksportir Daging Sapi Brasil (ABIEC), kebijakan ini dapat memicu kerugian hingga 1 miliar dolar AS (Rp16,3 triliun) bagi eksportir daging sapi Brasil di paruh II-2025.
1. Trump umumkan tarif 50 persen atas impor daging sapi Brasil

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Selasa (29/7), rencana pengenaan tarif impor baru terhadap produk Brasil, termasuk daging sapi, yang akan berlaku mulai Jumat pekan ini. Keputusan tersebut diambil pemerintah AS sebagai bagian dari kebijakan perdagangan resiprokal.
“Langkah ini penting untuk memastikan keadilan dalam perdagangan dan memperkuat industri dalam negeri AS," kata Trump.
Tarif sebesar 50 persen tersebut akan diterapkan pada seluruh produk impor utama dari Brasil dan berdampak signifikan pada pasar global. Pemerintah Brasil melalui Kementerian Keuangan juga mengumumkan sedang menyiapkan langkah-langkah kompensasi bagi perusahaan terdampak kebijakan AS.
2. Prediksi kerugian besar dan kekhawatiran industri Brasil

ABIEC memperkirakan potensi kerugian hingga 1 miliar dolar AS (Rp16,3 triliun) pada semester II tahun ini jika tarif baru diberlakukan. Ketua ABIEC, Roberto Perosa, menyampaikan dalam wawancara dengan Exame, tidak ada pasar lain yang siap menyerap volume yang selama ini dikirim ke AS, baik dari sisi jumlah maupun harga.
Berdasarkan data ekspor, AS merupakan tujuan ekspor daging sapi terbesar kedua bagi Brasil setelah China. Pada paruh I-2025, Brasil diketahui mengekspor sekitar 181 ribu ton daging sapi ke AS dengan nilai mencapai 1 miliar dolar AS (Rp16,3 triliun), naik lebih dari 100 persen dibanding tahun sebelumnya. Jika tarif diberlakukan, ekspor ke AS yang ditargetkan mencapai 400 ribu ton hingga akhir tahun, dipastikan akan terhambat.
3. Negosiasi dan dampak terhadap harga daging sapi global

Roberto Perosa dari ABIEC menyampaikan, perwakilan industri Brasil masih melakukan diskusi intensif dengan anggota parlemen AS agar rencana tarif baru ini dapat dibatalkan sebelum tanggal implementasi.
“Kami sedang intens bernegosiasi dengan legislator di AS dengan harapan bisa menunda atau mencegah penegakan tarif baru ini,” kata Perosa pada acara live industri, dilansir Tradingview.
Pakar industri memperingatkan bahwa kebijakan tarif tinggi ini bisa menaikkan harga daging sapi di AS, yang selama ini sangat bergantung pada impor sapi dari Brasil akibat kekurangan pasokan domestik.
Selain itu, pengalihan ekspor ke pasar lain dipandang tidak realistis dalam waktu dekat, sehingga tarif AS dinilai benar-benar akan menekan pelaku usaha dan menimbulkan gejolak di pasar global.