Harga Emas Dunia Menggila, Bakal Naik Terus?

- Sentimen negatif di pasar uang kian menguat akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga AS
- Tarif impor resiprokal Trump membuat dunia gonjang ganjing dan membatasi pasokan minyak global
- Harga emas dunia diprediksi terus naik karena tren kenaikan harga yang ditunjukkan oleh analisis fundamental dan teknikal
Jakarta, IDN Times - Harga emas dunia mengalami kenaikan tajam, yakni 2 persen di penutupan pasar Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari situs GoldPrice, harga emas dunia di pasar spot kini berada di level 3.363,01 dolar AS per troy ounce (toz).
Menurut pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, kenaikan itu dipicu oleh kondisi perekonomian di AS yang mengalami tekanan. Terbukti jumlah pengangguran di AS naik dari 4,1 persen menjadi 4,2 persen pada Juli 2025. Ketika kondisi ekonomi tidak membaik, aset investasi yang tetap stabil seperti emas menjadi pilihannya.
"Harga emas dunia di penutupan pasar AS mengalami kenaikan 2 persen, kenaikan tajam harga emas terjadi setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan pelemahan signifikan," kata Ibrahim dikutip Minggu, (3/8/2025).
1. Sentimen negatif di pasar uang kian menguat

Ibrahim juga melihat sentimen negatif di pasar uang kian menguat dengan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR) pada September mendatang, akibat lemahnya pertumbuhan lapangan kerja.
Ditambah lagi dengan mundurnya Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve atau The Fed), Adriana Kugler.
"Perpolitikan di AS memanas setelah salah satu dari tujuh gubernur Federal Reserve, Adriana Kugler, mengundurkan diri dari jabatannya. The Fed mengumumkan hal itu pada Jumat (1/8) ketika Presiden AS Donald Trump gigih mendorong penurunan suku bunga," ucap Ibrahim.
2. Tarif Trump bikin dunia gonjang ganjing

Sentimen negatif terhadap aset berisiko juga dipicu oleh kebijakan tarif impor resiprokal Trump. Washington mengancam akan mengenakan tarif hingga 100 persen kepada pembeli minyak terbesar Rusia, China, dan India, sekaligus mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada India atas hubungannya dengan Moskow.
"Penghentian pembelian minyak Rusia oleh China dan India dapat secara signifikan membatasi pasokan global, mengingat keduanya juga merupakan importir minyak terbesar di dunia," tutur Ibrahim.
3. Harga emas dunia diprediksi bakal naik terus

Melihat analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga, Ibrahim memproyeksi harga emas dunia dapat menembus level 3.350 dolar AS per troy ounce pekan depan.
“Harga emas akan bergerak di kisaran support 3.334 dolar AS per troy ounce, hingga resistance 3.350 dolar AS per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis emas bisa mencapai 3.600 dolar AS,” ucap Ibrahim.