Manufaktur RI Masih Kontraksi, Rupiah Tertekan di Akhir Pekan

- Pasar menanti data ketenagakerjaan AS
- Kontraksi manufaktur jadi sentimen negatif
- Proyeksi pergerakan rupiah awal pekan
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (1/8/2025). Rupiah ditutup pada level Rp16.513 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berakhir melemah 57 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.456 per dolar AS. Pada posisi pembukaan, rupiah berada di level Rp16.515 per dolar AS.
1. Pasar menanti data ketenagakerjaan AS
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan fokus utama pelaku pasar pada hari ini tertuju pada data ketenagakerjaan utama AS untuk Juli. Data tersebut dijadwalkan rilis malam ini.
"Fokus pasar hari ini adalah data ketenagakerjaan utama AS untuk bulan Juli, yang akan dirilis malam nanti pukul 19.30 WIB," sebutnya.
Perekonomian AS diproyeksikan menambah sekitar 110 ribu lapangan kerja, sementara tingkat pengangguran diperkirakan naik menjadi 4,2 persen dari sebelumnya 4,1 persen. Selain data Nonfarm Payrolls (NFP), pasar juga menantikan rilis PMI Manufaktur ISM serta indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) versi final.
2. Kontraksi manufaktur jadi sentimen negatif
Pasar juga merespons negatif data produktivitas manufaktur dalam negeri yang masih menunjukkan kontraksi. Itu tercermin dalam laporan S&P Global Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang tercatat di angka 49,2 pada Juli 2025.
"Pasar merespon negatif setelah rilis data produktivitas manufaktur kembali menunjukkan kontraksi," ujar Ibrahim.
Meski mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya yang berada di level 46,9, angka tersebut tetap berada di bawah ambang batas ekspansi 50. Tren kontraksi telah berlangsung sejak April 2025 ketika PMI jatuh ke level 46,7.
Laporan S&P Global mencatat bahwa penurunan ini disebabkan oleh menurunnya output produksi, lemahnya permintaan baru, serta kembalinya pelemahan permintaan ekspor. Perusahaan juga disebut berada dalam fase pengetatan operasional, tercermin dari berkurangnya jumlah karyawan dan aktivitas pembelian.
3. Proyeksi pergerakan rupiah awal pekan
Untuk perdagangan Senin (4/8/2025), rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun masih cenderung melemah. Proyeksi rentang pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.510 hingga Rp16.560 per dolar AS.
Sepanjang hari, pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.480,50 hingga Rp16.516 per dolar AS. Dalam rentang 52 minggu terakhir, kurs rupiah tercatat bergerak antara Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.