Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menguak Rahasia IHK yang Jarang Dibahas dalam Dunia Bisnis

ilustrasi Indeks Harga Konsumen - IHK adalah (pexels.com/Robert Nagy)
ilustrasi Indeks Harga Konsumen - IHK adalah (pexels.com/Robert Nagy)
Intinya sih...
  • IHK memengaruhi harga barang dan jasa yang dibeli konsumen, serta perilaku pasar dan tren penjualan.
  • Perhitungan IHK menggunakan keranjang konsumsi rumah tangga, diatur oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
  • Data IHK dapat digunakan untuk strategi harga, stok barang, pengaturan biaya operasional, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Istilah inflasi memang sering digunakan saat berbicara tentang perkembangan ekonomi. Meski begitu, ada satu metrik yang juga berpotensi memengaruhi keputusan bisnis yang sangat penting, yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK).

IHK adalah sebuah tolok ukur yang digunakan untuk mengamati bagaimana harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga berubah dari waktu ke waktu. IHK merupakan representasi dinamis ekonomi yang memengaruhi banyak aspek kehidupan selain sekumpulan angka statistik, lho.

IHK dapat menjadi kompas penting yang akan membimbing kamu menentukan harga produk hingga menentukan waktu terbaik untuk berinvestasi. Yuk, bedah lebih dalam.

1. Kenapa IHK bisa memengaruhi jalan bisnismu?

ilustrasi menghitung stock barang (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi menghitung stock barang (pexels.com/Tiger Lily)

IHK menunjukkan bagaimana harga barang dan jasa yang dibeli konsumen berubah, mulai dari kebutuhan pokok seperti minyak dan beras hingga layanan transportasi dan pendidikan. Ketika angka IHK meningkat, itu menunjukkan kenaikan harga, yang dapat menunjukkan inflasi. 

Sebaliknya, ketika angka IHK turun, ada kemungkinan daya beli masyarakat meningkat, lho. Untuk pengusaha, IHK dapat berguna untuk memprediksi perilaku pasar dan tren penjualan. Mereka juga dapat menggunakannya untuk menentukan strategi harga, stok barang, dan pengaturan biaya operasional.

Kamu bisa mengubah penawaranmu untuk tetap kompetitif atau memanfaatkan momentum untuk memaksimalkan keuntungan jika kamu tahu harga-harga cenderung naik dalam waktu dekat.

2. Bagaimana nilai IHK dihitung, dan apa saja yang termasuk dalam nilai tersebut?

ilustrasi perumahan cluster (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi perumahan cluster (pexels.com/Pixabay)

Untuk menghitung IHK, harga sejumlah barang dan jasa pada periode tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Keranjang konsumsi biasanya dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Keranjang ini mencakup hal-hal seperti makanan dan minuman, perumahan, transportasi, kesehatan, dan pendidikan. 

Setiap kategori memiliki nilai yang berbeda yang disesuaikan dengan jumlah uang yang dihabiskan oleh setiap rumah tangga. Sebagai contoh, jika masyarakat menghabiskan lebih banyak uang untuk makanan, kategori tersebut akan memiliki nilai yang lebih besar dalam perhitungan IHK.

Proses ini memungkinkan IHK untuk benar-benar menggambarkan kebiasaan konsumsi masyarakat yang sebenarnya. Oleh karena itu, angka-angka yang kamu lihat adalah representasi dari kebutuhan dan gaya hidup konsumen, bukan hanya statistik, kan?

3. Aturan dan regulasi IHK di Indonesia yang perlu kamu tahu

ilustrasi suku bunga (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi suku bunga (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Aturan dan peraturan yang harus tentang IHK di Indonesia itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Nah, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas penghitungan dan publikasi IHK secara resmi.

Prosesnya mengacu pada International Labour Organization (ILO) dan United Nations Statistical Division (UNSD), sehingga teknik yang digunakan sesuai dengan standar internasional. Data ini diterbitkan setiap bulan dan merupakan salah satu indikator resmi yang dipantau Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan moneter, termasuk penentuan suku bunga acuan.

Selain UU Statistik, peraturan teknis, seperti Peraturan Kepala BPS, mengatur metodologi dan cakupan IHK. Peraturan ini mengatur periode dasar perhitungan, bobot barang dan jasa, dan penentuan kota sampel. Setiap beberapa tahun, ada perubahan aturan untuk menyesuaikan keranjang konsumsi masyarakat yang berubah.

4. Metode perhitungan IHK dan cara menghitungnya

ilustrasi beras (unsplash.com/Pierre Bamin)
ilustrasi beras (unsplash.com/Pierre Bamin)

Penghitungan IHK di Indonesia menggunakan metode Laspeyres Index, yakni membandingkan harga barang dan jasa pada periode berjalan dengan harga pada periode dasar, dengan bobot yang tetap.

BPS menetapkan periode dasar tertentu dan memilih sejumlah kota serta barang/jasa yang dianggap mewakili pola konsumsi masyarakat. Setiap barang atau jasa diberi bobot berdasarkan proporsi pengeluarannya dalam total konsumsi rumah tangga.

Secara sederhana, rumus perhitungan IHK adalah:

IHK = (Σ (P₁ × Q₀) / Σ (P₀ × Q₀)) × 100

P₁ = harga pada periode berjalan 

P₀ = harga pada periode dasar

Q₀ = kuantitas pada periode dasar 

Rumus ini membuat IHK bisa menggambarkan perubahan harga tanpa terpengaruh oleh perubahan jumlah barang yang dibeli. Sumber resmi metode ini bisa kamu lihat di publikasi Badan Pusat Statistik melalui Metodologi Indeks Harga Konsumen untuk lebih jelasnya, ya.

Contoh Soal Perhitungan IHK

BPS menetapkan tahun dasar 2020 dengan bobot konsumsi sebagai berikut:

  • Beras: 25 persen

  • Daging ayam: 15 persen

  • Listrik: 20 persen

  • Transportasi: 40 persen

Data harga pada tahun dasar (2020) dan tahun berjalan (2025) sebagai berikut:

Komoditas Harga Tahun Dasar (P₀) Harga Tahun Berjalan (P₁) Kuantitas Tahun Dasar (Q₀)

Beras Rp10.000/kg Rp12.000/kg 10 kg

Daging ayam Rp30.000/kg Rp36.000/kg 4 kg

Listrik Rp1.500/kWh Rp1.800/kWh 200kWh

Transportasi Rp5.000/trip Rp6.000/trip 50 trip

Langkah Penyelesaian:

  1. Hitung total nilai pada tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar:

    • Beras: 12.000 × 10 = 120.000

    • Daging ayam: 36.000 × 4 = 144.000

    • Listrik: 1.800 × 200 = 360.000

    • Transportasi: 6.000 × 50 = 300.000
      Total = 924.000

  2. Hitung total nilai pada tahun dasar dengan kuantitas tahun dasar:

    • Beras: 10.000 × 10 = 100.000

    • Daging ayam: 30.000 × 4 = 120.000

    • Listrik: 1.500 × 200 = 300.000

    • Transportasi: 5.000 × 50 = 250.000
      Total = 770.000

  3. Gunakan rumus IHK:

    IHK=Σ(P1×Q0)Σ(P0×Q0)×100IHK = \frac{\Sigma(P₁ × Q₀)}{\Sigma(P₀ × Q₀)} × 100IHK=Σ(P0​×Q0​)Σ(P1​×Q0​)​×100 IHK=924.000770.000×100=120IHK = \frac{924.000}{770.000} × 100 = 120IHK=770.000924.000​×100=120

Jawaban:
IHK = 120, artinya telah terjadi kenaikan harga sebesar 20 persen dibanding tahun dasar.

5. Cara menggunakan data IHK untuk keputusan bisnis

ilustrasi usaha di bidang logistik (pexels.com/ELEVATE)
ilustrasi usaha di bidang logistik (pexels.com/ELEVATE)

Kamu dapat memprediksi tren permintaan pasar dengan menggunakan data IHK. Biaya produksi mungkin juga meningkat jika IHK menunjukkan kenaikan yang signifikan pada kategori tertentu. Mengantisipasi hal ini, perusahaan logistik bisa menggunakan data IHK untuk membuat anggaran mereka lebih baik. 

Contohnya, ketika IHK di bidang transportasi meningkat, mereka dapat mengurangi biaya pengiriman sebelum kerugian terjadi. Dengan memahami pola IHK dari tahun ke tahun, kamu dapat membuat strategi bisnis yang lebih fleksibel yang gak terpengaruh oleh perubahan ekonomi.

Memahami IHK adalah langkah awal untuk memiliki insight yang tajam terhadap arah ekonomi. Bagi pelaku bisnis dan profesional, informasi ini bukan hanya bahan bacaan, tapi senjata strategis untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan, lho.

Ingat, bisnis yang sukses bukan hanya yang mampu membaca pasar saat ini, tetapi juga yang mampu memprediksi ke mana arah pasar akan bergerak. IHK memberimu peta jalan itu, jika kamu tahu cara menggunakannya dengan tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us