Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Strategi FIRE Movement untuk Pensiun Dini dengan Nyaman

ilustrasi solo traveling
ilustrasi solo traveling (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Lacak pengeluaran secara detail untuk mengetahui ke mana uang pergi setiap bulan.
  • Evaluasi belanja dengan metode "joy check" untuk membuang pengeluaran yang tidak memberi nilai lebih.
  • Pangkas biaya di pos besar seperti tempat tinggal, transportasi, dan makanan untuk menghemat banyak tanpa repot mengatur hal-hal kecil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah kebayang pensiun sebelum umur 40 atau 45 tahun? Bayangkan saja, kamu bisa menghabiskan waktu untuk traveling, fokus ke hobi, atau sekadar menikmati hidup tanpa tekanan kerja harian. Nah, ada konsep bernama FIRE movement (Financial Independence, Retire Early) yang bisa bikin mimpi itu jadi kenyataan. Prinsipnya sederhana yakni, maksimalkan penghasilan, tekan pengeluaran, dan investasikan selisihnya sampai kamu punya cukup tabungan untuk hidup nyaman tanpa harus bekerja.

Untuk mencapainya memang butuh disiplin tinggi, strategi yang tepat, dan kadang pengorbanan di awal. Namun, banyak orang membuktikan kalau metode ini bisa dijalankan tanpa harus hidup super hemat atau mengorbankan kebahagiaan. Kalau penasaran, berikut tujuh strategi FIRE movement untuk pensiun dini yang bisa mulai kamu terapkan dari sekarang.

1. Lacak pengeluaran secara detail

ilustrasi nota pengeluaran
ilustrasi nota pengeluaran (pexels.com/Kaboompics.com)

Sebelum bikin rencana pensiun dini, penting banget tahu ke mana uang kamu pergi setiap bulan. Banyak orang kaget saat sadar pengeluaran untuk makan di luar atau belanja baju ternyata lebih besar dari dugaan. Gunakan spreadsheet atau aplikasi seperti Mint dan YNAB untuk memantau. Kalau enggak suka aplikasi, catat manual di buku harian keuangan. Kuncinya, pilih cara yang bikin kamu konsisten.

2. Evaluasi belanja pakai metode “joy check”

ilustrasi restoran chinese food
ilustrasi restoran chinese food (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setelah tahu ke mana uang mengalir, tanyakan ke diri sendiri, “Apakah pengeluaran ini benar-benar bikin bahagia?” Misalnya, makan malam di restoran fancy seharga ratusan ribu mungkin terasa mewah, tapi kalau bisa masak menu serupa di rumah dengan biaya seperempatnya dan suasana lebih nyaman, kenapa enggak? Buang pengeluaran yang gak memberi nilai lebih, dan pertahankan yang benar-benar berarti.

3. Pangkas biaya di pos besar

ilustrasi angkutan umum
ilustrasi angkutan umum (pexels.com/Ayyeee Ayyeee)

Pengeluaran terbesar biasanya ada di tiga kategori, yakni tempat tinggal, transportasi, dan makanan. Potong biaya di sini, dan kamu bisa menghemat banyak tanpa repot mengatur hal-hal kecil. Misalnya, pilih sewa rumah yang lebih murah, pakai transportasi umum atau sepeda, dan kurangi makan di luar. Kebiasaan ini bukan cuma hemat, tapi juga bisa bikin hidup lebih sehat dan simpel.

4. Pertimbangkan pindah ke daerah dengan biaya hidup rendah

ilustrasi belanja di pasar tradisional
ilustrasi belanja di pasar tradisional (unsplash.com/Falaq Lazuardi)

Kalau fleksibel soal tempat tinggal, pindah ke kota dengan biaya hidup lebih rendah bisa mempercepat target pensiun dini. Ada orang yang berhasil memotong pengeluarannya hampir separuh hanya dengan pindah kota, tapi tetap hidup nyaman. Memang gak semua orang bisa langsung pindah, apalagi kalau ada keluarga atau pekerjaan yang mengikat. Tapi kalau memungkinkan, ini layak dipikirkan.

5. Bebaskan diri dari utang konsumtif

ilustrasi kartu kredit
ilustrasi kartu kredit (unsplash.com/Pickawood)

Utang kartu kredit dengan bunga tinggi bisa jadi penghambat terbesar buat FIRE. Fokus lunasi utang dengan bunga paling tinggi dulu, baru geser ke yang lebih rendah. Kalau mau pakai kartu kredit, pastikan dibayar lunas setiap bulan supaya gak kena bunga. Ingat, utang konsumtif itu seperti lubang di ember tabunganmu, seberapa banyak pun kamu isi, airnya akan tetap bocor.

6. Tabung dan investasikan surplus seagresif mungkin

ilustrasi investasi
ilustrasi investasi (pexels.com/Liza Summer)

Pakar FIRE biasanya menargetkan tabungan 30 persen sampai 75 persen dari penghasilan. Angka ini memang terlihat besar, tapi bisa tercapai kalau pengeluaran ditekan. Setelah ada surplus, investasikan di instrumen jangka panjang seperti reksa dana indeks atau ETF. Strategi ini memanfaatkan efek compounding yang akan bikin dana pensiunmu tumbuh lebih cepat.

7. Siapkan dana darurat

ilustrasi dana darurat
ilustrasi dana darurat (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Dana darurat itu fondasi keamanan finansial. Simpan minimal 3-6 bulan biaya hidup di rekening terpisah yang mudah diakses. Dengan begitu, kamu gak perlu “mengganggu” investasi kalau ada kejadian mendadak seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak. Mulailah dari jumlah kecil tapi rutin, misalnya Rp500 ribu per bulan, lalu tingkatkan seiring waktu.

Menerapkan strategi FIRE movement untuk pensiun dini memang gak instan, tapi juga bukan mimpi yang mustahil. Dengan menerapkan langkah-langkah tadi, kamu bisa mempersingkat masa kerja dan mulai menikmati hidup lebih sehat. Kuncinya adalah konsisten karena kebebasan finansial bukan cuma soal uang, tapi juga tentang pilihan hidup yang ingin kamu jelajahi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us