[PUISI] Sepenggal Lelah

Sepenggal lelah kusandarkan di beranda
Udara masih sangat segar,
sisa guyuran hujan petir siang tadi
Lalu, pantaskah aku memaki:
pada gerimis berselendang pelangi
Mengusik sisa cemasku disenja ini
Teh panas yang kuseduh selepas Isya,
Terasa semakin tawar
Kuteguk bersama sisa lelahku petang ini
Lalu, haruskah aku memaki:
Pada purnama berselimut rona mega
Membenam sepotong rinduku hari ini
Kuharap lelah segera terlena
Terbawa malam yang tak bersuara
Di sudut pengharapan dan alunan rayu;
rangkai mimpi dari serpih-serpih pelangi
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.