[PUISI] Tertatih Menuju Surga, Tapi Tak Pernah Berbalik Arah

Intinya sih...
- Akui ketidaksempurnaan, luka masa lalu, dan keinginan menyerah
- Ada suara dalam diri yang mendorong untuk tidak menyerah
- Allah tidak melihat siapa yang tercepat, melainkan yang tak pernah berhenti
Aku tidak sempurna.
Masih ada luka di masa lalu
yang menyisakan debu di lipatan-lipatan doaku.
Masih ada hari di mana aku ingin menyerah,
ingin mencintai tanpa takut,
ingin membuka jilbab
dan menjadi seperti yang dunia inginkan.
Tapi tiap kali aku hendak berbalik arah,
ada suara di dalam dada yang berkata,
“Kau terlalu dekat untuk menyerah.”
Aku tahu, surga bukan milik orang sepertiku
yang tertatih, berdosa,
bertanya-tanya setiap hari
apakah ini semua layak diperjuangkan.
Tapi aku juga tahu
Allah tidak melihat siapa yang tercepat,
melainkan siapa yang tak pernah benar-benar berhenti.
Dan aku,
meski sering tergoda,
masih memilih untuk tetap berjalan.
Tertatih,
tapi tidak berbalik arah.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.