5 Cara Membuat Lauk yang Cocok untuk Semua Usia, Enak dan Gampang!

- Pilih bahan utama yang aman dan serbaguna
- Tekstur harus bisa dimodifikasi
- Batasi bumbu tajam, tapi jangan hambar
Ibu-ibu yang tinggal serumah dengan keluarga besar pasti pernah merasa pengen banget masak satu lauk saja tapi semua orang bisa makan. Mulai dari bayi yang baru MPASI, balita yang pilih-pilih makanan, sampai orang tua yang harus hati-hati soal kolesterol. Rasanya ini seperti misi yang mustahil, ya? Padahal sebenarnya, dengan trik dan strategi yang tepat, kamu bisa kok bikin satu jenis lauk yang enak, sehat, dan aman disantap semua usia.
Kuncinya ada di pemilihan bahan, cara memasak, dan cara menyajikannya. Gak perlu bikin menu terpisah sampai capek sendiri. Cukup sedikit kreatif dan paham karakter lidah setiap usia, kamu bisa jadi pahlawan dapur tanpa harus masak berkali-kali. Yuk, kita bongkar bareng tips dan trik bikin lauk yang bisa disulap sesuai kebutuhan anggota keluarga!
1. Pilih bahan utama yang aman dan serbaguna

Kunci pertama adalah pilih bahan yang aman dan gak ‘berisiko’. Misalnya, ayam tanpa tulang, tahu, tempe, telur, ikan fillet tanpa duri, atau daging cincang halus. Bahan-bahan ini gampang dikunyah, bisa diolah dalam berbagai bentuk, dan cocok untuk segala usia.
Misalnya, ayam bisa direbus lalu disuwir untuk anak-anak, tapi bisa juga digoreng ringan atau dibuat semur untuk dewasa. Tempe bisa dikukus untuk lansia, tapi juga digoreng crispy untuk suami dan anak-anak. Satu bahan, banyak gaya!
2. Tekstur harus bisa dimodifikasi

Kalau di rumahmu ada bayi yang sedang MPASI atau lansia, kamu wajib memperhatikan tekstur makanan yang kamu masak. Jangan terlalu keras, terlalu pedas, atau terlalu berserat. Nah, supaya satu lauk bisa fleksibel, kamu harus pintar-pintar dalam hal memotong dan menentukan tingkat kematangan.
Misalnya, kalau bikin sop ayam sayur, potong kecil-kecil dan rebus hingga empuk. Setelah matang, tinggal disesuaikan: untuk bayi bisa diblender atau dihaluskan, untuk dewasa tinggal disajikan biasa.
Kalau bikin perkedel, adonannya jangan terlalu padat. Jadi, setelah digoreng, hasilnya tetap empuk dan gampang dikunyah. Intinya: pastikan tekstur akhir bisa disesuaikan, tinggal diolah ulang sedikit.
3. Batasi bumbu tajam, tapi jangan hambar

Agar masakanmu ramah untuk perut bayi, kamu harus bikin lauknya tetap berasa tanpa bikin perut rewel. Triknya, gunakan bumbu alami seperti bawang putih, bawang merah, jahe, daun salam, dan lengkuas. Kamu juga bisa menambahkan gula dan garam, tapi sedikit saja. Hindari terlalu banyak cabai, cuka, atau penyedap rasa instan.
Untuk mengakalinnya, kamu bisa bikin dua versi. Contohnya, saat bikin sayur lodeh, masak versi polos dulu. Kemudian, buat sambal yang bisa diambil sesuka hati oleh anggota keluarga dewasa. Dengan cara ini, satu masakan bisa dinikmati semua tanpa harus bikin dua kali.
4. Perhatikan alergi dan pantangan makanan

Cek apakah anggota keluargamu punya alergi atau kondisi tertentu. Misalnya, ada yang alergi udang, ada yang gak bisa makan pedas, atau ada juga yang kolesterolnya tinggi. Jadi, penting banget untuk pilih bahan yang aman secara umum.
Sebaiknya hindari makanan yang berisiko tinggi seperti seafood mentah, jeroan, atau santan kental untuk konsumsi harian. Pilih yang aman seperti ayam, telur, tahu, dan aneka sayuran. Kalau mau pakai santan, pilih versi encer atau santan instan rendah lemak. Kalau mau versi pedas, buat sambal dan sisihkan, bukan langsung dimasukkan ke dalam masakan.
5. Sisipkan sayur diam-diam

Anak-anak kadang susah makan sayur, dan orang tua kadang bosan dengan menu yang itu-itu aja. Trik ampuhnya adalah sisipkan sayur dalam lauk. Misalnya, campurkan wortel parut ke dalam nugget ayam atau tambahkan daun bayam ke dalam telur dadar. Sayuran yang diparut atau dicincang halus bisa menyatu tanpa disadari anak-anak. Selain tambah nilai gizi, juga bikin lauk jadi lebih berwarna dan menggoda selera.
Masak lauk yang cocok untuk semua usia memang butuh strategi, tapi bukan berarti ribet. Kuncinya ada di pemilihan bahan, cara masak, dan bumbu yang fleksibel. Dengan sedikit kreativitas, kamu bisa menyajikan satu lauk yang bisa dinikmati semua orang, dari anak-anak sampai lansia yang sudah ompong. Jadi, siap bereksperimen di dapur hari ini?