Perbedaan Sate Kambing dan Maranggi, Rasa hingga Cara Masak Beda

- Sate kambing menggunakan daging kambing, sate Maranggi menggunakan daging sapi
- Sate Maranggi dimarinasi sebelum dibakar, sate kambing bumbunya ditambah setelah dibakar
- Sate kambing disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis, sate Maranggi disajikan polos
Sate adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia yang punya banyak versi, tergantung bahan dan daerah asalnya. Dua di antaranya yang sering bikin orang bingung adalah sate kambing dan sate Maranggi. Sekilas, keduanya tampak mirip karena sama-sama terbuat dari daging dan dibakar di atas arang, tapi kalau kamu cicipi langsung, perbedaannya akan terasa jelas.
Baik sate kambing maupun sate Maranggi punya penggemar setia karena cita rasanya yang kuat dan cara masaknya yang khas. Namun, masing-masing punya teknik pengolahan, bumbu, hingga penyajian yang berbeda. Supaya kamu gak keliru lagi membedakannya, yuk, simak lima perbedaan sate kambing dan Maranggi berikut ini!
1. Jenis daging yang digunakan

Perbedaan pertama yang paling mencolok terletak pada jenis daging yang digunakan. Sate kambing, sesuai namanya, menggunakan daging kambing sebagai bahan utama. Daging kambing biasanya punya aroma khas yang cukup kuat dan tekstur yang sedikit lebih liat dibanding daging sapi. Karena itu, pengolahan dan pemilihan bagian daging yang tepat jadi sangat penting agar sate kambing gak alot.
Sementara itu, sate Maranggi biasanya menggunakan daging sapi, meskipun ada juga versi kambingnya. Daging sapi yang digunakan pun umumnya bagian yang berlemak atau punya tekstur empuk, sehingga cocok untuk teknik pembakaran langsung. Inilah salah satu alasan kenapa sate Maranggi terasa lebih juicy dan lembut di mulut. Karena perbedaan jenis daging ini, rasa yang dihasilkan pun berbeda. Sate kambing cenderung punya cita rasa yang lebih “dagingan” dan tajam, sedangkan sate Maranggi terasa lebih ringan tapi tetap kaya karena proses marinasi yang maksimal.
2. Teknik marinasi sebelum dibakar

Salah satu ciri khas utama sate Maranggi adalah proses marinasi atau perendaman daging dalam bumbu sebelum dibakar. Bumbu rendaman ini biasanya terdiri dari bawang putih, ketumbar, kecap manis, air asam, dan gula merah yang dihaluskan. Proses marinasi ini bikin bumbu meresap sempurna ke dalam daging, menghasilkan rasa manis, gurih, dan sedikit asam yang khas.
Sementara pada sate kambing, bumbu biasanya ditambahkan setelah daging selesai dibakar. Daging hanya diberi bumbu ringan atau bahkan tidak dibumbui sama sekali saat dibakar, baru kemudian disiram bumbu kacang atau kecap manis, lengkap dengan irisan cabai, bawang merah, dan tomat. Hal ini membuat rasa sate kambing lebih menonjolkan karakter asli dagingnya.
Perbedaan teknik ini memberikan pengalaman makan yang berbeda. Kalau kamu suka rasa yang sudah meresap dari dalam, sate Maranggi akan jadi favoritmu. Tapi kalau lebih suka rasa daging yang natural dan bumbu yang segar, sate kambing lebih cocok buat kamu.
3. Bumbu dan penyajian yang digunakan

Sate kambing dan sate Maranggi juga berbeda dalam hal bumbu penyajian. Sate kambing biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang kental atau kecap manis yang diberi tambahan bawang merah mentah, irisan cabai, dan kadang perasan jeruk limau. Rasanya manis, gurih, dan sedikit pedas, bikin sate kambing jadi lebih berbumbu di luar.
Sebaliknya, sate Maranggi tidak menggunakan bumbu siraman saat disajikan. Karena dagingnya sudah dimarinasi sebelumnya, sate Maranggi cukup disajikan polos, lalu disantap bersama sambal oncom, sambal tomat, atau cocolan kecap dengan cabai rawit. Hal ini membuat rasanya lebih ringan tapi tetap menggugah selera karena cita rasa sudah tertanam dalam dagingnya.
Dengan gaya penyajian ini, sate Maranggi cenderung lebih praktis dan bersih saat disantap. Sementara sate kambing punya sensasi rasa yang lebih kaya karena diselimuti bumbu saat penyajian. Keduanya punya keunikan tersendiri, tergantung preferensi kamu saat makan sate.
4. Cita rasa khas yang dihasilkan

Dari sisi rasa, sate kambing punya cita rasa yang kuat, gurih, dan sedikit berlemak. Karena daging kambing punya aroma khas, bumbunya pun biasanya dibuat lebih tajam untuk menyeimbangkan rasa. Tekstur dagingnya juga lebih kenyal, apalagi jika kamu suka bagian berlemak atau jeroan.
Sedangkan sate Maranggi terkenal dengan rasa manis-gurih yang lembut dan aromatik. Karena dagingnya sudah dimarinasi lama, rasa manis dari gula merah dan asam dari air asam Jawa sangat terasa. Aroma dari bumbu bakarnya juga khas, bikin sate Maranggi punya keharuman yang menggoda bahkan sebelum disantap. Perbedaan rasa ini bikin kedua jenis sate cocok untuk suasana yang berbeda. Sate kambing lebih cocok disantap saat kamu ingin makanan yang bold dan mengenyangkan, sedangkan sate Maranggi pas buat makan santai dengan cita rasa seimbang.
5. Asal daerah dan persebarannya

Sate kambing bisa dibilang sebagai salah satu jenis sate paling umum di Indonesia. Kamu bisa menemukannya di banyak daerah, terutama di Jawa, dengan berbagai variasi penyajian. Dari sate Tegal, sate Jakarta, hingga sate Solo, semuanya punya ciri khas tersendiri, tapi bahan dasarnya tetap daging kambing.
Sebaliknya, sate Maranggi adalah kuliner khas dari daerah Purwakarta, Jawa Barat, dan sering dianggap sebagai ikon kuliner daerah tersebut. Meski kini mulai banyak dijual di luar Purwakarta, keberadaannya masih kalah umum dibanding sate kambing. Namun, keunikan rasa dan cara penyajiannya bikin sate ini mulai dilirik banyak pencinta kuliner.
Kalau kamu lagi mampir ke Purwakarta atau sekitarnya, sate Maranggi wajib banget dicoba langsung di tempat asalnya. Tapi kalau pengin menikmati sate yang mudah ditemukan di mana-mana, sate kambing jadi pilihan paling aman sekaligus memuaskan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, apa saja perbedaan sate kambing dan Maranggi? Meskipun sama-sama dibakar dan pakai daging, ternyata dari bahan, rasa, sampai cara masaknya beda semua. Dua-duanya enak dan punya karakter unik, tinggal kamu sesuaikan dengan selera dan suasana makanmu. Jadi, kamu tim sate kambing atau sate Maranggi?