5 Trik Menyelamatkan Adonan yang Kebanyakan Air, Jangan Dibuang!

- Tambahkan tepung sedikit demi sedikit hingga adonan terasa lebih kencang, catat berapa banyak tepung ekstra yang digunakan.
- Manfaatkan bahan kering lain seperti bubuk cokelat, susu bubuk, atau tepung maizena untuk menyeimbangkan tekstur adonan.
- Diamkan adonan agar secara alami menyerap air dan memperkuat struktur gluten, serta gunakan teknik shaping khusus untuk adonan berhidrasi tinggi.
Pernah gak sih lagi semangat bikin roti atau kue, tiba-tiba adonannya jadi kelewat basah gara-gara kebanyakan air? Panik langsung melanda, bingung harus ngapain, atau malah mikir adonannya gagal total. Padahal, adonan yang terlalu lembek itu masih bisa diselamatkan kok, asal kita tahu triknya.
Setiap jenis adonan punya cara penanganan yang berbeda. Ada yang bisa diakali dengan tambahan tepung, ada juga yang cukup didiamkan sampai glutennya terbentuk lebih kuat. Bahkan, kalau kamu udah jago shaping, adonan basah pun masih bisa dibentuk jadi roti atau kue yang cantik. Yuk, kita kupas trik menyelamatkan adonan kebanyakan air supaya gak ada lagi drama di dapur.
1. Tambahkan tepung

Ini cara paling umum dan aman. Kalau adonan terlalu cair, jangan langsung ngegas masukin tepung banyak-banyak. Tambahkan tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Setelah 20–30 detik, cek apakah adonan sudah terasa lebih kencang. Kalau belum, tambahkan lagi tepung sampai teksturnya sesuai.
Namun, perlu diingat, menambahkan tepung ekstra akan mengubah perbandingan bahan di resep. Ini bisa bikin rasa roti jadi berkurang dan waktu fermentasi lebih panjang. Solusinya, jangan lupa catat berapa banyak tepung ekstra yang kamu pakai, supaya resepnya bisa kamu sesuaikan.
2. Manfaatkan bahan kering lain

Gak selalu harus pakai tepung terigu, kamu bisa pakai bahan kering lain agar adonan lebih seimbang. Misalnya, kalau sedang bikin cake atau brownies, bisa tambahkan bubuk cokelat, susu bubuk, atau bahkan sedikit tepung maizena. Kalau adonan roti atau donat, bisa tambahkan susu bubuk biar teksturnya lembut sekaligus memperkaya rasa. Jadi, kelembekan adonan justru bisa jadi alasan untuk bikin hasil akhir lebih enak.
3. Diamkan adonan

Kalau kamu bikin roti dengan sedikit ragi atau sourdough, biasanya adonan memang difermentasi selama beberapa jam. Adonan yang difermentasi lama ini secara alami akan menyerap air dan jadi lebih kokoh. Jadi, daripada menambahkan tepung, kamu bisa memperpanjang proses fermentasi pertama dengan memasukkan adonan ke kulkas. Pendinginan ini memperlambat aktivitas fermentasi, memberi waktu lebih banyak bagi tepung untuk menyerap air, sekaligus memperkuat struktur gluten.
Kalau adonan terasa terlalu basah dan lengket karena kepanasan, segera taruh di kulkas agar dingin. Setelah suhunya turun, kamu bisa melanjutkan fermentasi massal (bulk fermentation) di luar kulkas. Kalau glutennya masih butuh penguatan, tambahkan teknik stretch and fold (tarik-lipat adonan) agar teksturnya lebih elastis.
4. Bentuk dengan cepat

Kalau kamu sudah percaya diri dengan kemampuan membentuk adonan, bisa jadi kamu gak perlu ubah resep atau metode sama sekali. Gunakan teknik shaping khusus adonan berhidrasi tinggi. Kadang, itu saja sudah cukup untuk menolong adonan yang terlalu cair tanpa harus ada tambahan apa pun.
5. Jangan takut ubah menu

Kalau semua cara sudah kamu coba tapi adonan masih kelembekan, jangan buru-buru kecewa. Ingat, masak itu soal kreativitas. Misalnya, adonan kue kering yang kelewat lembek bisa disulap jadi cake kukus atau cupcake. Adonan roti yang kelewat basah bisa dipakai buat bikin pizza. Jadi, daripada buang-buang bahan, lebih baik dialihkan ke menu lain yang tetap lezat.
Jadi, adonan kebanyakan air itu bukan akhir dari segalanya. Dengan beberapa trik ini, semua masih bisa terselamatkan. Intinya, jangan panik dan jangan buru-buru buang bahan. Dapur itu tempat bereksperimen, jadi salah takar pun bisa jadi kesempatan untuk belajar. Nah, kalau kamu lagi bikin adonan terus kebanyakan cairan, sekarang sudah tahu kan gimana cara menyelamatkannya?