Bahaya Cacingan Pada Anak, Benarkah Risikonya Fatal?

- Bahaya cacingan pada anak bisa fatal, apalagi gejalanya tidak selalu terlihat.
- Gejala cacingan pada anak meliputi gatal di sekitar anus, sulit tidur, sakit perut, hingga mengompol saat tidur.
- Cara mencegah cacingan pada anak dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, pemberian obat cacing secara rutin juga sangat dianjurkan.
Cacingan sering dianggap sebagai penyakit ringan yang hanya menyebabkan gatal pada anus atau penurunan nafsu makan anak. Padahal, infeksi cacing bisa menimbulkan berbagai keluhan lain yang mengganggu kesehatan, mulai dari sulit tidur hingga penyerapan nutrisi sehingga membuat anak kurang gizi.
Bahaya cacingan pada anak tidak boleh diremehkan karena dalam kasus tertentu bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan berisiko fatal. Kondisi ini bisa muncul tanpa gejala khas dan sering kali mirip penyakit lain sehingga orang tua perlu lebih jeli mengenalinya. Nah, berikut pembahasan mengenai gejala, dampak, serta cara mencegah cacingan agar risiko bahayanya bisa dihindari sejak dini.
Bahaya cacingan pada anak
Banyak orang mengira cacingan hanya sebatas gatal di sekitar anus atau penurunan nafsu makan. Padahal dalam kondisi tertentu cacingan bisa menimbulkan komplikasi serius. Jika tidak segera ditangani, komplikasinya juga berisiko fatal.
Salah satu jenis cacing yang paling sering menyerang anak adalah cacing kremi atau Enterobius vermicularis. Umumnya, dampak dari cacing ini memang tidak menimbulkan gejala berat, tapi pada kasus yang jarang bisa menyebabkan masalah berbahaya. Misalnya, bila jumlah cacingnya sangat banyak, mereka bisa masuk ke organ lain seperti saluran kemih atau organ reproduksi pada anak perempuan sehingga menimbulkan infeksi.
Selain itu, komplikasi lain juga bisa terjadi. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin dialami anak karena hal itu:
Infeksi saluran kemih karena cacing berpindah ke area sekitar uretra
Penurunan berat badan akibat gangguan penyerapan nutrisi
Peritonitis atau infeksi di rongga perut, meski sangat jarang terjadi.
Ada juga laporan kasus di mana telur cacing kremi ditemukan pada usus pasien yang mengalami gangren usus. Kondisi ini berujung pada syok hingga kematian. Walau kasus semacam itu jarang terjadi, hal ini menunjukkan bahwa infeksi cacing bisa berkembang menjadi sangat serius bila terlambat terdeteksi.
Gejala cacingan pada anak

Cacingan pada anak sering kali menimbulkan gejala khusus. Namun, ada juga yang tidak menunjukkan tanda apa-apa. Sekitar sepertiga penderita pinworm (cacing kremi) bahkan bisa saja tidak merasakan gejala sama sekali.
Meski begitu, pada sebagian besar kasus, ada beberapa tanda umum yang bisa diperhatikan orang tua. Gejala tersebut meliputi:
Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari
Anak jadi sulit tidur, sering terbangun, rewel, atau terlihat lesu pada siang hari
Kulit di sekitar anus menjadi merah, perih, bahkan bisa terinfeksi bila tidak dijaga kebersihannya
Gatal, keputihan, atau iritasi di daerah kewanitaan
Anak mengalami sakit perut, mual, muntah, atau perut terasa tidak nyaman akibat infeksi cacing
Anak mengompol saat tidur, menggertakkan gigi saat tidur, atau terlihat lebih mudah rewel dan sulit konsentrasi.
Cara mencegah cacingan pada anak
Cara mencegah cacingan pada anak sebenarnya cukup sederhana. Kuncinya adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Adapun langkah yang bisa dilakukan orang tua yakni sebagai berikut:
Biasakan cuci tangan dengan sabun
Ajari anak mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet, setelah mengganti popok, dan sebelum makan. Ini cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran telur cacing.
Jaga kebersihan kuku
Potong kuku anak secara rutin dan pastikan selalu bersih. Telur cacing sering terselip di bawah kuku, apalagi jika anak punya kebiasaan menggaruk atau menggigit kuku.
Mandi setiap hari
Anak yang terinfeksi cacing sebaiknya mandi setiap pagi untuk membersihkan telur yang mungkin menempel di kulit. Hindari berendam, karena air bisa menyebarkan telur ke seluruh tubuh atau orang lain.
Cegah anak menggaruk area anus
Gatal di sekitar anus memang bikin anak tergoda untuk menggaruk. Namun, kebiasaan ini bisa membuat telur cacing menempel di tangan dan menyebar ke mainan, pakaian, atau orang lain. Ingatkan anak untuk tidak menyentuh area tersebut, ya.
Rutin mencuci pakaian dan perlengkapan tidur
Ganti dan cuci sprei, piyama, handuk, serta pakaian dalam anak setiap hari dengan air panas. Hindari mengibaskan cucian kotor, karena telur bisa berterbangan dan menempel di permukaan lain.
Pemberian obat cacing 6 bulan sekali
WHO menyarankan anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali. Obat ini bisa membasmi cacing dewasa, tapi telurnya sering masih tertinggal dan bisa menetas kembali. Karena itu, pemberian obat secara rutin penting untuk mencegah infeksi berulang.
Bahaya cacingan pada anak bukan sekadar gatal atau kurang nafsu makan, tapi bisa berujung fatal. Yuk, lebih waspada sejak dini!
FAQ seputar bahaya cacingan pada anak
Apa itu cacingan pada anak?
Cacingan adalah infeksi akibat parasit cacing di usus yang dapat mengganggu kesehatan anak.
Apa bahaya cacingan jika dibiarkan?
Dapat menyebabkan kurang gizi, anemia, gangguan pertumbuhan, hingga penurunan daya tahan tubuh.
Bagaimana cara mencegah cacingan pada anak?
Biasakan cuci tangan, potong kuku, jaga kebersihan makanan, dan minum obat cacing rutin tiap 6 bulan.
Referensi
"Pinworms". Cleveland Clinic. Diakses Agustus 2025.
"Pinworm Infections". Nemours KidsHealth. Diakses Agustus 2025.
"How to Identify if a Child Has Pinworm Infection?". Vinmec. Diakses Agustus 2025.
"Pinworm infection". Mayo Clinic. Diakses Agustus 2025.
Al-Shouli, Samia T., Mazin Barry, Khalifa Binkhamis, Nourah AlHogail, Nouf Omar Alafaleq, Osman Adamu Dufailu, and Khaldoon Aljerian. “Fatal Case of a Child Harboring Enterobius Vermicularis.” Healthcare 11, no. 6 (March 22, 2023): 917.