Ada Berapa Post-Credit Scene di Film Panggil Aku Ayah?

Panggil Aku Ayah siap mengguncang bioskop dengan kisahnya yang menyentuh. Meski diadaptasi dari film box office Korea berjudul Pawn, Panggil Aku Ayah tetap membuat penonton Indonesia merasa dekat karena dikemas lagi dengan pendekatan-pendekatan yang melokal.
Bahkan setelah kredit film telah selesai diputar, film garapan sutradara Benni Setiawan ini tetap sukses membuat mata berkaca-kaca lewat tambahan post-credit scene. Lantas, ada berapa post-credit scene di film Panggil Aku Ayah?
1. Sinopsis film Panggil Aku Ayah

Panggil Aku Ayah mengikuti kisah gadis kecil bernama Intan (Myesha Lin) dan ibunya, Rossa (Sita Nursanti) yang sedang berada di titik terendah dalam hidup mereka. Karena kondisi terdesak, Intan terpaksa dijadikan sebagai jaminan kepada dua penagih utang, yaitu Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan sepupunya, Tatang (Boris Bokir).
Siapa sangka, Dedi yang awalnya melihat Intan hanya sebagai jaminan, perlahan justru merasa terikat dengan gadis kecil tersebut. Dari pertemuan yang tak disengaja, akhirnya tumbuh ikatan tak terduga di antara Intan, Dedi, dan Tatang, yang bahkan lebih kuat dari hubungan darah.
2. Ada berapa post-credit scene di film Panggil Aku Ayah?

Setelah mengaduk-aduk perasaan dengan menghadirkan kisah pilu sekaligus mengharukan yang berbalut komedi, film ini ternyata juga memberikan kejutan lewat tambahan satu post-credit scene yang terletak pada bagian mid-credit scene.
Adegan pada bagian ini mempertegas kembali hubungan di antara Intan, Dedi, dan Tatang, yang sekaligus menjadi gambaran bahwa keluarga bisa tumbuh dan menemukan maknanya bukan hanya dari ikatan biologis saja, tetapi juga dari kehadiran dan ketulusan. Jadi pastikan, kamu gak terburu-buru meninggalkan bioskop, ya!
3. Jadwal tayang film Panggil Aku Ayah

Selain Myesha Lin, Ringgo Agus Rahman, dan Boris Bokir, film Panggil Aku Ayah juga dibintangi oleh Tissa Biani dan Sebryan Yosvien. Film ini ditayangkan serentak di bioskop mulai 7 Agustus 2025. Gimana? Sudah siap untuk banjir air mata menyaksikan tumbuhnya ikatan keluarga yang tulus di antara Intan, Dedi, dan Tatang?