Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Bukan Film untuk Membenci Bapak
- Sunil Samtani mengungkap ide awal film berasal dari topik viral di Twitter, relevan dengan kehidupan masyarakat.
- Evelyn Afnilia tetap membuat cerita berdasarkan pengalaman pribadi dan risetnya sendiri terkait kehidupan orangtuanya.
- Agus Nugroho menegaskan film ini bukan untuk membenci sosok ayah, melainkan sebagai medium memahami masa lalu orangtua.
Jakarta, IDN Times - Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah mengangkat kisah tentang keluarga Wulan yang kehilangan sosok figur ayah. Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (4/8/2025), jajaran tim produksi lalu membagikan cerita di balik pembuatannya.
Ternyata ide pembuatannya berangkat dari Twitter, lho. Yuk, simak artikel selengkapnya!
1. Produser Sunil Samtani ungkap ide awal film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah
Sunil Samtani sebagai produser mengungkap, produksi Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah berawal dari topik yang viral di Twitter. Ia langsung setuju untuk mengeksekusi ide dasar film ini, karena dinilai relevan dengan kehidupan umum di masyarakat.
"Kebetulan ini cerita, saya ngobrol sama Evelyn. Tahun lalu, ya langsung kita lagi ngobrol. Dia bilang, 'Pak ada cerita bagus nih lagi di Twitter cukup ramai.' Kalau gak salah dulu judulnya 'Ibu Jangan Menikah Sama Ayah.' Jadi setelah itu keluar, ini kayaknya seru juga nih kita bikin ini sebagai dunia terpisah. IP terpisah. Dan dari situ kita langsung start, karena bagus banget," ujar Sunil Samtani sebagai produser pada Senin (4/8/2025).
Ia menambahkan, ide tersebut sejalan dengan keinginannya untuk membuat drama yang relate dengan masyarakat.
2. Ide cerita tetap berangkat dari pengalaman pribadi Evelyn
Walau ide dasarnya dari Twitter alias X, Evelyn Afnilia selaku penulis skrip tetap membuat cerita Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah dengan alurnya sendiri. Kisah dalam film ini berangkat dari pertanyaan reflektif terkait kehidupan orangtuanya dahulu.
"Sebenernya ide ceritanya tuh lahir dari pertanyaanku. Kayak ibuku ngelahirin aku umur 30 tahun, terus aku berpikir berarti dari beliau umur 1-30 tahun kan aku gak kenal beliau gitu. Nah, aku justru penasaran gimana hidupnya ya di umur itu gitu. Sebenernya tuh lahirnya memang dari pertanyaan reflektif sendiri gitu," ujar Evelyn.
Setelah itu, Evelyn melakukan riset dan mengobservasi lingkungan sekitarnya. Dari sana, ia tahu bahwa gak sedikit anak yang tidak tahu bagaimana kehidupan orangtuanya dulu.
"Jadi berangkatnya dari situ sih," tambahnya.
3. Agus Kuntz beri pesan soal film ini, bukan untuk membenci sosok ayah
Cuplikan trailer film ini kental menyoroti peran ayah yang hilang dalam keluarga dan menyinggung isu fatherless. Namun, Agus Nugroho, sang sutradara, menyatakan, film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah dibuat bukan untuk membenci sosok ayah, melainkan jadi medium untuk memahami masa lalu orangtua.
Sutradara yang juga akrab disapa Kuntz Agus ini menegaskan, "Kami memang coba menghadirkan sebuah isu keluarga yang kompleks. Kita tidak menggambarkan atau mengajak untuk membenci ayah. (Bukan menampilkan) ini figur ayah yang jahat, ini yang jelek gitu, karena saya merasa bahwa semua orang, semua person dalam keluarga itu memiliki badainya sendiri-sendiri, memiliki problem-nya sendiri-sendiri."
"Dan kita perlu memahami aja apa sih problem-nya ayah, apa problem ibu, apa masa lalunya sehingga kita bisa mencoba untuk memahami, kemudian memaafkan," lanjutnya.
Film Andai Ibu Tak Menikah dengan Ayah siap dirilis di bioskop pada 4 September 2025. Kamu udah siap dibikin sembap sama film ini?
